Kamis 31 Mar 2016 08:43 WIB

Bekasi Buka Hotline 24 Jam untuk Laporan Flu Burung

Rep: C38/ Red: Nur Aini
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)
Foto: Antara
Penindakan dan pencegahan flu burung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Lebih dari 450 unggas di Kabupaten Bekasi dinyatakan positif terinfeksi flu burung selama kurun waktu Januari-Maret 2016. Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Bekasi, Wahyudi Asmar, menyatakan pihaknya telah melakukan serangkaian langkah antisipasi untuk mencegah merebaknya kasus ini.

"Langkah-langkah antisipasi terus kita upayakan, mulai dari vaksinasi teratur, sosialisasi kepada masyarakat, dan yang paling penting biosecurity. Kita juga menyediakan hotline 24 jam apabila ada kematian ternak yang bersifat mendadak," kata Wahyudi Asmar saat ditemui di kantornya, kepada Republika, Rabu (30/3).

Data Dinas Peternakan mencatat, ada tiga kasus positif flu burung di Kabupaten Bekasi selama Januari-Maret 2016. Menurut Wahyudi, kematian unggas ini sebenarnya belum mewabah. Populasi unggas yang terjangkit flu burung masih terhitung sekian persen dibandingkan total populasi unggas yang ada. Kendati demikian, ujarnya, langkah antisipasi tetap terus dilakukan.

Ia menyatakan, kurang lebih ada 25-30 kandang peternakan komersial di Kabupaten Bekasi, dengan jumlah ayam masing-masing kandang di atas 5.000 ekor. Petugasnya secara berkala telah diturunkan memeriksa kandang-kandang peternakan komersial tersebut.

Setiap ada yang melapor, kata dia, petugas kesehatan akan langsung melakukan rapid test dalam waktu 1x24 jam. Apabila dinyatakan positif flu burung, hasilnya dikirim ke laboratorium BPPV Subang untuk pengukuhan. Seluruh unggas yang dinyatakan positif flu burung langsung dimusnahkan atau dilakukan depopulasi.

Ia menambahkan, pihaknya juga melakukan pengawasan lebih ketat di lokasi-lokasi yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Wilayah perbatasan dipandang rawan mengingat kasus flu burung yang sudah menimpa ibukota. Kepada para pemilik unggas, Kepala Dinas Peternakan mengimbau pentingnya biosecurity di lingkungan kandang. Biosecurity ini dipandang paling penting untuk mencegah penularan flu burung kepada manusia.

Wahyudi mengakui saat ini ada keterbatasan UPTD dan tenaga petugas kesehatan yang dimiliki Dinas Peternakan. "Kabupaten Bekasi mempunyai 23 kecamatan, dan hanya ada 5 UPTD. Satu UPTD membawahi 4-5 kecamatan," ujarnya. Adapun, jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki sebanyak 5 dokter dan 20-an paramedis.

Baca juga: IPB Kembangkan Jamu Antiflu Burung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement