Kamis 31 Mar 2016 06:21 WIB

KBRI Budapest Promosikan Sayur Asem di Sekolah Hungaria

Red: Ilham
The fresh tasty soup of Jakarta cuisine or 'sayur asem' (illustration).
Foto: nimadesriandani.wordpress.com
The fresh tasty soup of Jakarta cuisine or 'sayur asem' (illustration).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Budapest mempromosikan kuliner Indonesia seperti sayur asem dan empal gepuk di Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata dan Tata Boga di Kota Sopron, Hungaria.

"Kuliner itu dipilih karena bahannya dapat dibeli di toko Asia di Hongaria sehingga pelajaran kuliner Indonesia bisa dipraktikan di dapur masyarakat Hongaria," kata Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud), Yudhi Gunawan, Kamis (31/3).

Duta Besar untuk Hongaria Wening Esthyprobo mengajak chef Indonesia langsung mempraktikan cara membuat sayur asem dan empal gepuk di hadapan staf pengajar dan para pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata dan Tata Boga di kota Sopron.

Dubes menjelaskan, KBRI Budapest hanya mempromosikan sebagian kecil saja di antara sekitar 5.000 resep masakan di Indonesia.

Sementara Direktur dari Idegenforgalmi, Kereskedelmi, Mr Sterbenz menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas program ini. Dalam sejarah sekolah tersebut, baru kali ini dikunjungi Kedutaan Besar dan melakukan promosi kuliner secara atraktif di sekolahnya.

Dia yakin sayur asem dan empal gepuk akan dikenal di Hongaria setelah sebelumnya nasi goreng Indonesia sudah tidak asing lagi bagi warga Hongaria.

KBRI Budapest mengawali demonstrasi masakan Indonesia dengan hidangan pembuka bakwan jagung, kemudian hidangan utama nasi dengan empal gepuk, dan sayur asem serta hidangan penutup dengan pudding kopi. Selain peragaan memasak, KBRI juga menyediakan kripik singkong dan kacang atom Garuda buatan Indonesia yang tersedia di toko Asia.

Para siswa dan staf pengajar mengungkapkan kuliner Indonesia lezat dan kaya dengan rempah-rempah. Kegiatan promosi kuliner ini diliput TV lokal, Sopron TV, dan harian Kisalfold beroplah sekitar 70.000 eksemplar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement