REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pemkot Sukabumi tengah menggalakan pembuatan lubang biopori. Pembuatan lubang biopori ini untuk menyerap air dan menekan potensi terjadinya banjir.
Kepala Seksi Konservasi Sumber Daya Alam, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Sukabumi Frendy Yuwono mengatakan, jumlah lubang biopori yang sudah dibuat mencapai sebanyak lima ribu lubang. ‘’ Harapannya, bisa mencapai sejuta lubang biopori,’’ ujar dia kepada wartawan Rabu (30/3).
Menurut Frendy, sebanyak lima ribu lubang biopori yang sudah ada tersebar di tujuh kecamatan. Ke depan, pembuatan lubang biopori ini akan terus digenjot hingga mencapai satu juta lubang. Pembuatannya diperkirakan bisa terwujud sekitar lima tahun. Frendy menerangkan, lubang biopori bisa menyerap air hujan sekitar 40 hingga 50 persen.
Oleh karena itu jika lubang biopori sudah mencapai jumlah yang ideal maka akan mampu menekan potensi banjir. Proses pembuatan lubang biopori ujar Frendy menjadi kewenangan dari kelurahan dan kecamatan.
Dari pantauan di lapangan, setiap pekannya ada beberapa kecamatan yang aktif membuat lubang biopori dengan melibatkan masyarakat.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz menambahkan, pembuatan lubang biopori diharapkan dapat menyimpan air dalam jumlah banyak. Hal ini sebagai antisipasi dalam menghadapi musim kemarau.
Menurut Muraz, proses pembuatan lubang biopori cukup mudah dan difasilitasi oleh KLH Sukabumi. KLH memiliki alat pembuat lubang resapan biopori yang akan digunakan oleh warga.