Selasa 29 Mar 2016 08:25 WIB

Jokowi Dinilai Ingkar Janji, Ini Pembelaan Luhut

Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan terkait dugaan keterlibatannya dalam kisruh kontrak PT Freeport Indonesia di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Jumat (11/12).
Foto: ANTARA
Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan memberikan keterangan terkait dugaan keterlibatannya dalam kisruh kontrak PT Freeport Indonesia di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Jumat (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menegaskan karakter Presiden Joko Widodo bukan orang yang suka berjanji, tetapi tipe pekerja keras.

"Ah, nggak pernah, nggak betul. Presiden (Jokowi) bukan tipe orang yang suka janji-janji. Dia eksekusi kok," katanya, Selasa (29/3), menanggapi pandangan sekelompok pemuda di Papua tentang karakter Presiden Jokowi.
 
Luhut menyampaikan hal itu untuk meluruskan pandangan sekelompok pemuda di Papua janji Presiden Jokowi belum terealisasi, seperti pembangunan Pasar Mama-Mama Papua, rel kereta api, dan permintaan Presdir Freeport Indonesia harus orang asli Papua.
 
"Semua berjalan kok. Kalau Presdir Freeport, Pak Lukas saja bertanya mana orang Papua yang berkompeten untuk duduk di situ. Tidak ada janji-janji," katanya.
 
Dia mencontohkan sekaligus menegaskan pembangunan Jalan Trans Papua, dari Sorong, Papua Barat sampai Merauke di Papua itu harus rampung pada 2019 atau 2020, sudah bisa ditempuh melalui perjalanan darat. "Sementara pada 2018, jalan Trans Papua dari Agats Kabupaten Asmat tembus Wamena Kabupaten Jayawijaya sudah harus tembus.
 
"Semua itu harus terkoneksi dengan baik," katanya pula.
 
Menurut Luhut, dengan begitu harga kebutuhan bahan pokok dan sandang, seperti semen bisa lebih murah. "Termasuk pabrik semen di Manokwari bisa segera dibangun. Mengapa tidak, Jalan Trans Papua pasti tembus atau terkoneksi karena pembangunannya dibantu TNI dari Satuan Zeni," kata Luhut.
 
Sebelumnya, sekelompok pemuda Papua yang mengatasnamakan Koalisi Anak Adat Papua (KAAP) menuding Presiden Jokowi hanya memberikan janji-janji kepada masyarakat di Bumi Cenderawasih terkait pembangunan. "Kami nilai Pak Presiden Jokowi hanya janji saja, realisasi belum ada terkait pembangunan, seperti Pasar Mama-Mama Papua, rel kereta api dan Otsus Plus ditolak," kata Koordinator KAAP Paul Ohee.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement