Senin 28 Mar 2016 19:37 WIB

Kapolda Anggap Wajar Ada Anggota Polisi yang Menyimpang

Rep: C18/ Red: Ilham
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto (kanan) melakukan salam komando dengan Kepala BNPT Irjen Pol Tito Karnavian (kiri) seusai sertijab Perwira Tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/3).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto (kanan) melakukan salam komando dengan Kepala BNPT Irjen Pol Tito Karnavian (kiri) seusai sertijab Perwira Tinggi Polri di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto menganggap wajar penyimpangan yang dilakukan oknum kepolisian. Ini menyusul pembunuhan yang kembali dilakukan oknum polisi di Depok.

"Ada 34 ribu anggota polisi, jadi wajar, toleransinya 10 persen," kata Moechgiyarto di Jakarta, Senin (28/3). (Tak Terima Dihina Polisi Miskin, Bripka Triono Bunuh Istri).

Pada Ahad kemarin, Bripka Triono dilaporkan membunuh istrinya, Ratnitah Handriyani (37 tahun). Korban ditemukan tewas di kediamannya di Jalan Perjuangan RT 02 RW 08, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.

Moechgiyarto mengatakan, kepoilisian masih mendalami motif pembunuhan yang dilakukan pelaku. Polisi juga akan memeriksa catatan kepribadian Triono.

"Itu sedang didalami dan diperiksa, tapi yang jelas masalah keluarga," kata Moechgiyarto.

Dia mengatakan, sebenarnya setiap anggota polisi sudah menjalani tes psikologi. Sisanya, hanya dilakukan konsultasi kepada setiap anggota oleh ahli kesehatan.

"Jadi kalau ada anggota yang sering melanggar kita panggil, ada psikologi yang meriksa itu, jadi tidak psikologi secara keseluruhan. Yang menyimpang dipanggil ada apa, disentuh hatinya, dan sebagainya, itu ada ahlinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement