Senin 28 Mar 2016 19:31 WIB

Kapolsek Bantah Kakek 70 Tahun Tewas karena Hirup Gas Air Mata

Rep: c18/ Red: Bilal Ramadhan
  Warga menyaksikan bangunan yang terbakar akibat tawuran antarwarga di Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (18/11). (Republika/Yasin Habibi)
Warga menyaksikan bangunan yang terbakar akibat tawuran antarwarga di Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (18/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tawuran antar warga kembali pecah di kawasan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Perkelahian antar warga itu terjadi hingga menelan korban, Sutaryo (70 tahun) yang tewas menyusul tawuran antar warga tersebut.

Sutaryo disebut-sebut meninggal usai menghirup gas air mata yang ditembakan kepolisian yang berusaha membubarkan pertikaian tersebut. Salah seorang saksi Arief Biki mengatakan korban meninggal usai mengihrup gas yang ditembakan polisi.

Saat itu, katanya, korban yang sedang berada dilokasi mengalami sesak nafas hingga meninggal setelah menghirup gas air mata tersebut. Namun, Kapolsek Johar Baru Kompol Wiyono mengatakan korban meninggal bukan disebabkan menghirup gas air mata. Dia mengungkapkan, korban meninggal lantaran sakit.

"Tidak ada korban seperti itu, dia meninggal karena sakit, bukan gas air mata," kata Wiyono di Jakarta, Senin (28/3).

Sebelumnya, tawuran antar warga terjadi sekitar pukul 19.30 WIB. Wiyono mengatakan, sebelum tawuran terjadj korban memang sudah ingin dibawa ke rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement