Sabtu 26 Mar 2016 18:23 WIB

Hotel di Kawasan Puncak Terpaksa Menolak Tamu

Deretan villa di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Deretan villa di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sejumlah hotel berbintang di kawasan Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat terisi penuh. Bahkan sejumlah hotel terpaksa menolak sejumlah tamu yang datang.

"Untuk hari ini puluhan kamar hotel dan cottage yang kami miliki sudah terisi penuh sehingga kami terpaksa menolak tamu yang hendak menyewa. Libur panjang kali ini, tingkat hunian mencapai 100 persen," kata Rudolf Manager Hotel Yuri di Jalan Raya Puncak-Cipanas, pada wartawan, Sabtu (26/2).

Dia menjelaskan, peningkatan angka hunian sudah terjadi sejak Jumat sore dimana 80 persen kamar dan cottage yang dimiliki hotel tersebut telah dipesan dan mulai terisi hingga Ahad. Dibandingkan libur panjang sebelumnya, libur panjang kali ini, peningkatan cukup tinggi," katanya.

Hal senada dari Humas Palace Hotel Cipanas, Chusnul, 90 persen dari ratusan kamar yang dimiliki hotel tersebut telah terisi sejak Jumat hingga Ahad. Bahkan pihaknya memperkirakan menjelang sore kamar yang tersisa akan terisi penuh.

"Kemarin masih 80 persen tingkat hunian yang sudah terisi. Peningkatan terus terjadi hingga sore menjelang, kami perkirakan hingga malam nanti kamar yang tersisa akan terisi penuh," katanya.

Sementara meningkatnya angka hunian kamar hotel di kawasan Puncak-Cipanas berimbas terhadap hunian vila yang juga meningkat hingga 60 persen dibadingkan libur panjang akhir pekan biasanya. Sebagian besar penyewa ungkap pengelola berasal dari Jabodetabek yang tidak kebagian kamar hotel karena penuh.

"Untuk hari ini, delpan vila yang kami kelola sudah terisi penuh sehingga kami mengarahkan ke vila lain yang berdekatan. Tingkat hunian selama libur panjang kali ini mencapai 100 persen karena hari ini saja, kami sudah mengarahkan lebih dari 10 orang calon penyewa," kata Peloy (40 tahun) pengelola vila di Kawasan Botol Kecap-Puncak.

 

Baca juga: Zaskia, Kasus Pertama Pelecehan Lambang Negara di Publik

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement