Sabtu 26 Mar 2016 16:58 WIB

PKB Bantah Politisasi Rekrutmen Pendamping Desa

Lambang PKB.
Lambang PKB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA   -- Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI Ida Fauziyah membantah bila partainya mempolitisasi kegiatan rekrutmen pendamping desa karena rekrutmen itu sesuai dengan prosedur dan dilaksanakan secara profesional.

"Isu itu tidak benar. Saya harap semua pihak tidak berpikir negatif tentang rekruitmen pendamping desa. Karena perintah partai jelas, agar semua menteri dari PKB bekerja secara profesional dan mengedepankan kepentingan rakyat dan negara," kata Ida Fauziyah kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (26/3).

Ida secara tegas membantah tudingan adanya politisasi terkait dengan kegiatan rekrutmen pendamping desa. "Sudah ada aturan mainnya terkait rekrutmen pendamping desa itu. Apalagi rekrutmen pendamping desa adalah amanah dari UU Desa yang kita tahu dilaksanakan sepenuhnya secara transparan oleh Kementerian Desa PDTT," kata Ida.

Menurut Ida, PKB sama sekali tidak ikut campur tangan dengan kegiatan rekrutmen pendamping desa. "PKB tidak ikut-ikut, apalagi mempolitisasi segala. Jadi, kalau ada tudingan PKB melakukan campur tangan, intervensi dan mempolitisasi kegiatan rekrutmen pendamping desa, itu tidak benar," ujarnya.

Ida menambahkan adalah hal yang tidak mungkin dan tentu saja tidak elok apabila PKB masuk ke wilayah kerja sebuah kementerian. "Kami memahami dan menghargai sebuah kebijakan yang dilakukan oleh sebuah kementerian. Partai manapun tidak bisa mengintervensi, campur tangan atau mempolitisasi," katanya.

Selaku Ketua Fraksi PKB DPR, Ida berharap program pembangunan desa akan berjalan dengan baik dan memberikan hasil maksimal bagi kemajuan desa. Para pendamping bisa bekerja dengan tenang dan bisa melakukan kreasi-kreasi yang dibutuhkan bagi kemajuan desa,? tanpa terganggu oleh isu-isu negatif yang justru tidak produktif.

"Terus terang saya khawatir dengan isu-isu yang berkembang justru akan mengganggu konsentrasi kita untuk membangun desa yang sudah lama kita idam-idamkan," kata anggota Komisi I DPR RI ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement