Sabtu 26 Mar 2016 02:32 WIB

APKLI: PKL tidak Boleh Pilih Ahok

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham
Massa Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/5).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Massa Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Ali Mahsun mengatakan, APKLI siap mengadang pejawat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menjadi gubernur DKI Jakarta pada tahun depan.  

"Silakan berkuasa, namun jangan menindas dan menjajah rakyatnya sendiri. APKLI pasang badan adang Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta kembali pada pilkada Februari 2017 karena Ahok menindas dan menjajah PKL," katanya, Jumat (25/3).

Bagi APKLI, siapa saja yang mendukung Ahok berarti telah ikut merobek kedaulatan bangsa Indonesia. "Tak ada kata lain kecuali PKL tak boleh pilih Ahok Pilkada 2017," lanjutnya.

Dokter ahli kekebalan tubuh jebolan FK Unibraw Malang dan FKUI Jakarta itu mengatakan, akan melakukan percepatan gerilya kepada PKL seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dia akan menyapa dan merapatkan barisan PKL mulai Sabtu (26/3) ini.  

Ia menambahkan, percepatan gerilya PKL di kawasan ekonomi strategis merupakan instrumen utama APKLI dalam melindungi dan menyelamatkan serta menata dan memberdayakan PKL di seluruh Indonesia.

Mereka juga ingin merebut kembali kedaulatan ekonomi bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ia menegaskan, tidak boleh lagi ada penjajahan terhadap PKL.

Ali menerangkan, apa yang dialami PKL di Jakarta, seperti ditindas, digusur, dan dijajah, dengan semena-mena. Perlakuan itu, kata dia, tidak boleh dibiarkan.

"APKLI terus melakukan upaya melindungi dan menyelamatkan PKL, bahkan lakukan perlawanan apa pun risikonya," katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement