REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2017. Dalam Musrenbag, Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah menyampaikan beberapa prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemkot Tangerang di tahun 2017.
Arief menegaskan, berdasarkan isu strategis dan tantangan pembangunan saat ini, Pemkot Tangerang merumuskan 11 bidang yang menjadi fokus utama. Diantaranya Pelayanan Pendidikan yang Lengkap, Berkualitas dan Terjangkau; Pelayanan Kesehatan yang Lengkap Berkualitas dan Terjangkau; Pelayanan Sarana-Prasarana yang Layak dan Memadai; dan Penanggulangan Kemiskinan, Pengangguran.
"(Juga) Meningkatkan kondusifitas iklim investasi dan Iklim Usaha Daerah, dengan dukungan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang ada di Kota Tangerang," katanya di Tangerang, Kamis (24/3).
Arief juga menyampaikan, perkembangan jumlah penduduk di Kota Tangerang yang terus meningkat. Ini membuat pemerintah terus berpacu menjawab tantangan melalui paket-paket kebijakan yang memihak kepada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
"Makanya kita juga akan terus lanjutkan program Bedah Rumah dan Jamban Sehat yang memang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," katanya.
Diharapkan dengan adanya program Bedah Rumah dan Jamban Sehat tersebut, pada tahun 2017 permasalahan rumah kumuh dan sanitasi terselesaikan. Selain itu, dia juga menyampaikan bahwa Pemkot juga akan berusaha meminimalisir persoalan pengangguran, kemacetan, dan banjir.
Untuk permasalahan pengangguran, Pemkot Tangerang sudah membangun aplikasi yang menghubungkan antara pencari kerja dengan lapangan kerja. Aplikasi tersebut juga memungkinkan untuk memonitor jumlah lapangan kerja secara real time.
Adapun terkait masalah kemacetan, Pemkot juga akan memprioritaskan pemenuhan sarana prasarana transportasi publik melalui pengembangan angkutan umum massal dalam kota.
Menurut Arif, untuk penanganan banjir, Pemkot sudah melakukannya sejak 2015. Titik banjir pada tahun 2016 telah mengalami penurunan dari 31 titik menjadi hanya sembilan titik.
"Tahun 2017 kita rencanakan untuk membangun pusat-pusat pengendali banjir dan saluran drainase di 194 lokasi, karena kita juga harus prepare menghadapi banjir lima tahunan," katanya.