Jumat 25 Mar 2016 17:53 WIB

Tanah Bergerak Pelan 1,2 KM, Puluhan Rumah Rusak

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Achmad Syalaby
Tanah bergerak ilustrasi
Foto: Antara
Tanah bergerak ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA -- Longsor dan tanah bergerak masih menjadi bencana utama yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada Kamis (24/3) malam, lahan seluas 5 hektar di Desa Clapar Kecamatan Madukara yang di atasnya berdiri puluhan rumah warga, mengalami pergerakan tanah.

Untungnya, pergerakan tanah yang terjadi tidak bersifat cepat (fast respon) sehingga tidak sampai menimbulkan korban luka maupun korban jiwa. Namun pergerakan tanah yang pelan ini, tetap menyebabkan puluhan rumah permanen mengalami kerusakan parah bahkan ada yang ambruk, rusak sedang dan ringan.

Sejumlah ruas jalan hotmix yang menghubungkan wilayah Kecamatan Madukara ke Kecamatan Pagentan, di beberapa titik mengalami ambles sehingga tidak bisa lagi dilintas kendaraan bermotor. 

"Pergerakan tanah ini terjadi sesaat setelah wilayah Kecamatan Madukara disiram hujan lebat sejak pukul 18.00. Setelah hujan tersebut, terjadi longsor di beberapa titik dan tanah terus-menerus bergerak,'' kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Catur Subandrio, didampingi Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo, Jumat (25/3).

Berdasarkan data terakhir, lahan seluas 5 hektar yang berada di wilayah RT 1,2 dan 3 RW 1 Desa Clapar tersebut, telah bergerak sejauh 1,2 km. Akibat pergerakan ini, jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai puluhan unit. Secara rinci, 9 rumah mengalami rusak berat, 3 rumah rusak sedang, 2 rumah rusak ringan, dan 29 rumah warga lainnya terancam terdampak.

"Terhadap warga yang rumahnya mengalami kerusakan telah diungsikan ke tempat yang aman. Demikian juga warga yang rumahnya belum rusak namun terancam dampak tanah bergerak, juga kami ungsikan. Total ada 158 warga yang kami ungsikan," jelasnya. Sebagian warga mengungsi ke rumah teyangga, namun sebagian besar mengungsi ke tempat yang telah disiapkan di SD Negeri 2 Clapar.

Andre juga menyatakan, pihaknya telah mendirikan Posko Aju di Desa Clapar untuk mengatasi dampak bencana. Di posko ini, BPBD tim gabungan dari Kodim 0704 Banjarnegara, Polres Banjarnegara,  Banser, Tagana, PMI, Bela Negara dan SAR membantu kegiatan kedaruratan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement