Rabu 23 Mar 2016 17:07 WIB

Banjir Rendam Tujuh Desa di Kabupaten Cirebon

Rep: Lilis Handayani/ Red: Angga Indrawan
Banjir. Ilustrasi
Foto: Dok: PKPU
Banjir. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Banjir merendam tujuh desa di wilayah timur Kabupaten  Cirebon, Selasa (22/3) hingga Rabu (23/3). Warga pun terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Adapun tujuh desa itu, yakni Desa Gebang, Gebang Udik dan Gebang Hilir di Kecamatan Gebang. Selain itu, Desa Ambit, Ciuyah, Gunung Sari dan Mekarsari di Kecamatan Waled.

Di Kecamatan Gebang, banjir merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian bervariasi, Rabu (23/3). Di sejumlah titik, ketinggian banjir berkisar antara 50 cm sampai satu meter. Banjir di daerah tersebut disebabkan oleh meluapnya sungai Ciberes yang diperparah dengan pasangnya air laut.

Selain menggenangi pemukiman warga, banjir dengan arus yang deras itu juga menyebabkan perahu-perahu nelayan yang bersandar di muara sungai terombang-ambing. Meski telah diikat, namun kuatnya arus membuat perahu berukuran sedang tersebut kian dekat ke rumah-rumah warga.

"Ada ratusan rumah warga di tiga desa itu yang terendam banjir," kata salah seorang warga, Kir.

Meski belum ada tanda-tanda banjir akan surut, namun warga memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Sementara itu, banjir juga membuat pesta hajatan pernikahan warga di Desa Gebang Udik menjadi terganggu. Pasalnya, banjir setinggi 50 cm menggenangi lokasi hajatan.

Para tamu yang akan menghadiri pesta pernikahan pasangan Fajri dan Yuni itupun tak bisa masuk lokasi hajat. Bahkan, sejumlah aksesoris pernikahan menjadi rusak dan terbawa arus air.

Namun, meski berlangsung dalam suasana banjir, pasangan pengantin Fajri dan Yuni mengaku tetap bersyukur dapat melangsungkan janji suci pernikahan mereka. "Gak nyangka akan datang banjir. Tapi Alhamdulillah pernikahan tetap berlangsung lancar," kata Fajri.

Di Kecamatan Waled, banjir merendam Desa Ambit, Ciuyah,  Gunung Sari dan Mekarsari pada Selasa (22/3) malam hingga Rabu (23/3) dini hari. "Banjir terjadi akibat luapan sungai Ciberes," kata Camat Waled, Abdul Latif.

 

Latif menjelaskan, hujan deras di daerah hulu yang diperparah dengan tingkat sedimentasi yang tinggi, membuat sungai Ciberes tidak bisa lagi menampung volume air. Akibatnya, air meluap dan menggenangi ratusan rumah warga di empat desa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement