REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra membantah memiliki akun facebook Yusril Ihza Mahendra. Menurutnya akun facebook tersebut bukanlah milik dia.
Dikonfirmasi terkait tulisan itu, kepada Republika.co.id, Yusril awalnya menyebut jika ia tidak pernah memiliki akun facebook. Yusril mengaku tidak pernah menulis hal terkait dengan dana kampanye terkait Ahok.
Tapi tak lama kemudian Yusril menginformasikan ke Republika.co.id bahwa tulisan yang diunggah di akun tersebut adalah ditulis oleh Teddy Gusnaidi.
Sebelumnya ada sebuah akun Facebook yang memakai nama Yusril Ihza Mahendra. Dalam akun tersebut Yusril Ihza Mahendra mengunggah tulisan Teddy Gusnaidi tentang dana sumbangan yang diterima Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebesar Rp 4,5 miliar termasuk dalam gratifikasi. Ia menulis, ada yang berkukuh dana yang diterima Ahok bukan gratifikasi.
"Ada yang masih ngotot mengatakan Rp 4,5 miliar yang diakui Ahok untuk pencalonannya bukan gratifikasi. Saya tanya apa alasan Anda?" tulis Teddy yang diunggah dalam akun Yusril. Dalam unggahan itu Teddy bertanya pasal mana yang menyatakan bakal calon gubernur boleh menerima sumbangan dana kampanye.
"Saya kasih waktu Anda baca di UU-nya. Mereka melihat UU-nya dan tidak menemukan yang saya maksud. Lalu saya tanya, apakah yang dilakukan Ahok ini gratifikasi atau bukan?"
Unggahan yang berjudul "BUKAN LAGI DUGAAN GRATIFIKASI, TAPI INI JELAS GRATIFIKASI" diunggah pada Senin (21/3) pukul 23.25 WIB. Sejak sembilan jam diunggah, tulisan ini sudah dibagikan sebanyak 707 kali.