REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, sangat mengapresiasi perhelatan 'Tokoh Perubahan Republika 2015' pada Senin (21/3).
"Keren, apalagi ada dua tokoh lingkungan hidup yang terpilih, Hotlin Ompusunggu dan Tuan Guru Hasanain Juwaini, ini keren," kata dia seusai acara.
Menurut Siti, ia bahkan segera mengirim pesan singkat kepada Direktorat Jenderal terkait agar memasukkan kedua nama tersebut masuk seleksi kandidat penerima penghargaan Kalpataru. Nantinya, akan ada tim independen yang melakukan seleksi lanjutan.
Keberadaan media massa, termasuk Republika, menurut dia sangat penting keberadaannya dalam penyebaran informasi konservasi lingkungan. Sebab, media massa dapat menjadi perpanjangan tangan pemerintah menelusuri keberadaan para aktivis lingkungan yang menginspirasi, jauh di dalam pelosok daerah yang tersembunyi.
Ia juga menangkap saran Hotlin Ompusunggu agar mengkolaborasikan kinerjanya dengan Kementerian Kesehatan. "Itu memang sudah dan tengah kita lakukan, karena agenda lingkungan selalu berkaitan dengan kesehatan masyarakat," katanya. (Menkopulhukam: 'Tokoh Perubahan Republika' Menginspirasi).
Yang diminta Hotlin, kata dia, sangat wajar dan memang sudah seharusnya seperti itu. Dari aspek teori lingkungan, kerusakannya memang selalu sejalan dengan ancamannya dari sisi kesehatan.
Siti memberi contoh, pemerintah di 2015 memasukkan isu kesehatan dalam pembahasan hotspot kebakaran hutan dan lahan. Indikatornya yakni Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang besar kecilnya terkait dengan kesehatan masyarakat.