REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mengaku sudah mendapat respons positif dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) terkait rencana pencalonannya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Yusril mengatakan, dia sudah mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, Prabowo memberikan dukungan kepada dirinya untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta mendatang.
"Pak Prabowo mengatakan, sekiranya saya punya kans paling kuat di antara calon yang diajukan Gerindra, maka partainya akan mendukung saya," kata Yusril saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin (21/3).
Mantan menteri hukum dan perundang-undangan itu era Presiden Megawati Soekarnoputri itu mengungkapkan, Prabowo juga memintanya untuk terus melakukan sosialisasi dan penggalangan dukungan kepada masyarakat Ibu Kota. Gerindra akan mendukung upaya tersebut sambil menunggu perkembangan peta politik di Jakarta.
Keinginan Yusril Ihza Mahendra untuk menggandeng partai politik sebagai kendaraannya dalam Pilkada 2017 semakin menguat. Menurut Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu, penggunaan parpol dapat memaksimalkan peluang kemenangannya dalam ajang kontestasi politik tersebut.
Ia berpendapat, kandidat yang maju lewat jalur perseorangan bisa saja memperoleh dukungan dari parpol tertentu. Akan tetapi, calon tersebut tidak bisa diusung parpol yang bersangkutan. "Nah, mengapa tidak sebaliknya, ada calon yang diusung parpol dan juga didukung rakyat. Tentunya peluang itu harus dimanfaatkan dengan baik," ucap Yusril.
Meskipun cenderung memilih parpol sebagai mesinnya pada Pilgub DKI Jakarta 2017, Yusril mengaku juga berusaha menggalang dukungan rakyat Ibu Kota melalui jalur independen. Upaya tersebut dilakukannya secara intensif, terutama selama dua pekan terakhir.