REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo Fathuri mengatakan pada tanggal 21-22 Maret 2016, posisi matahari akan tepat berada di "atas kepala". Fenomena tersebut terjadi untuk wilayah Kota Gorontalo yang terletak sekutar 0,5 derajat Lintang Utara (LU).

"Ini terjadi saat kulminasi atau antara pukul 11.55 hingga 12.00 siang. Untuk membuktikannya pada saat tersebut coba anda berdiri di luar, maka seolah-olah bayangan hilang karena bayangan tubuh akan tepat berada di bawah kita," jelasnya di Gorontalo, Ahad (20/3).

Pembuktian lainnya, kata dia, bisa dengan menancapkan pensil atau paku secara tegak lurus dan bila diamati bayangan nyaris tak terlihat. Pada 20 Maret 2016, ia menyatakan posisi matahari tepat berada di Khatulistiwa (Equinox) pukul 04.30 UTC atau 12.30 WITA yakni tepat di atas pulau Kalimantan.

Setelah Equinox, matahari sesuai peredaran semunya, yaitu akan "bergerak" ke lintang Utara (Belahan Bumi Utara-BBU). "Suhu udara maksimum di Gorontalo sendiri dalam beberapa hari ini antara 34 hingga 34.8 derajat Celcius," tambahnya. Fenomena dua tahun sekali ini menurutnya tidak perlu membuat panik warga.

Ikuti Whatsapp Channel Republika