Kamis 17 Mar 2016 13:35 WIB

Kematian Siyono, Kapolri: Silakan Autopsi Ulang Saja

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Angga Indrawan
Jenazah terduga teroris Siyono saat diangkat dengan kurung batang.
Foto: Antara
Jenazah terduga teroris Siyono saat diangkat dengan kurung batang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan keluarga terduga teroris, Siyono, di Klaten soal autopsi ulang jasad Siyono ditanggapi terbuka oleh Kapolri. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat ditemui di Kantor Menkopolhukam mengatakan, jika keluarga tidak percaya pada hasil dari polisi, terserah keluarga untuk melakukan autopsi ulang.

"Ya boleh saja, silakan saja kalau memang diperlukan, maka autopsi ulang saja," ujar Badrodin, Kamis (17/3).

Namun, Badrodin mengatakan, autopsi yang dilakukan oleh polisi melibatkan dokter-dokter yang terpercaya. Badrodin mengatakan, dokter yang memeriksa jasad Siyono di bawah sumpah dan tak mungkin ingkar. Badrodin juga menegaskan bahwa prosedur yang dilakukan Polri dalam mengeksekusi Siyono sudah benar. Ia mengatakan bahwa Siyono memang sempat melakukan perlawanan saat ditanya oleh penyidik.

"Kami sudah sesuai prosedur," ujar Badrodin.

Sebelumnya, Siyono seorang warga Klaten diduga terlibat dalam kelompok teroris. Ia ditangkap oleh tim Densus 88 pekan lalu. Siyono diduga tewas di tangan Densus 88 saat tim densus mengorek keterangan dari Siyono.

Pihak keluarga mengaku tak tahu soal tuduhan polisi atas Siyono. Pihak keluarga menyangkal jika Siyono terlibat dalam aksi terorisme. Pihak keluarga sempat mendesak Polri untuk bisa transparan dalam kasus ini. Pihak keluarga juga meminta jasad Siyono kembali diautopsi.

(Baca juga: Zaskia Gotik Terancam UU Bendera, Bahasa dan Lambang Negara)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement