Rabu 16 Mar 2016 17:07 WIB

Djarot: Tutup Rumah Kontrakan yang tidak Punya Toilet

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Angga Indrawan
Djarot Saiful Hidayat
Foto: ANTARA FOTO/Fanny Kusumawardhani
Djarot Saiful Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak tersedianya akses sanitasi yang layak di sejumlah kawasan permukiman Jakarta mendorong warga setempat menunjukkan perilaku tidak sehat. Salah satunya adalah kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS).

Kondisi serupa juga kerap dijumpai pada rumah-rumah kontrakan yang terdapat di daerah permukiman padat penduduk di Jakarta. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, memerintahkan para lurah dan camat untuk menertibkan rumah kontrakan atau kos-kosan yang tidak memiliki sanitasi layak tersebut.

"Saya minta kos atau kontrakan yang tidak dilengkapi fasilitas untuk buang air besar (BAB) dan kamar mandi ditutup saja. Harus ditutup sama lurah dan camat," ujar Djarot di Jakarta, Rabu (16/3).

Dia mengatakan, saat ini masih banyak rumah di Jakarta yang belum memiliki sanitasi yang layak. Rumah-rumah itu kebanyakan berada di lingkungan permukiman kumuh, miskin, dan padat penduduk.

"Biasanya, karena alasan penghematan, pemilik rumah kontrakan di permukiman padat tidak mau menyediakan lahan untuk pembangunan toilet. Mereka lebih suka memperbanyak kamar tidur," ucap Djarot.

Dia menambahkan, jika masyarakat luar mau mengetahui kondisi Jakarta yang sesungguhnya, jangan hanya melihat kawasan mewah seperti di Sudirman, Menteng, dan Thamrin. Tetapi coba juga menengok kawasan miskin seperti di Tambora Jakarta Barat dan Cilincing Jakarta Utara.

"Daerah-daerah permukiman padat dan kumuh itulah sebenarnya yang membutuhkan perhatian lebih, karena 60 persen warga Jakarta masih tinggal di kawasan seperti itu," ucap Djarot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement