Rabu 16 Mar 2016 12:04 WIB

12 Kecamatan di Sukabumi Diterjang Banjir dan Longsor

Longsor. Ilustrasi
Foto: Republika/Edi Yusuf
Longsor. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Sukabumi diterjang bencana banjir dan longsor yang disebabkan curah hujan yang tinggi dalam sepakan terakhir ini.

"Dari hasil pendataan kami, daerah yang dilanda bencana alam terus meluas yang awalnya hanya empat kecamatan di hari pertama musibah, yakni pada Jumat, (11/3) hingga Rabu (16/3) menjadi 12 kecamatan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo di Sukabumi, Rabu (16/3).

Adapun kecamatan yang dilanda bencana tersebut yakni Kecamatan Nyalindung, Purabaya, Jampang Tengah, Cireunghas, Gegerbitung, Kadudampit, Sukabumi, Sukaraja, Cisaat, Gunung Guruh, Nagrak dan Bantargadung. Dari 12 kecamatan itu, sebanyak 32 desa yang dilanda bencana alam seperti banjir dan longsor.

Menurut dia, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan cuaca buruk atau puncak musim penghujan akan terjadi hingga akhir bulan ini dan setiap harinya wilayah Kabupaten Sukabumi akan turun hujan deras, potensi terjadinya bencana cukup tinggi.

Karena itu, untuk meminimalisasikan dampak dari bencana itu, BPBD berkoordinasi dengan berbagai intansi terkait serta lembaga relawan penanggulangan bencana untuk melakukan antisipasi seperti memasang bronjong kawat di lokasi rawan longsor dan bantaran sungai.

"Untuk bantuan sementara seperti makanan siap saji, peralatan mandi, makan dan tidur sudah mulai disalurkan, walaupun belum seluruh lokasi bencana dikucurkan bantuan karena lokasi tersebar di 32 desa dan jaraknya pun cukup jauh ditambah untuk menuju lokasi sulit dilalui kendaraan roda empat," ucap Usman.

Usman mengatakan para korban bencana agar bersabar dalam menunggu bantuan, karena pihaknya sudah menyebar anggotanya untuk menyalurkan logistik ke setiap lokasi bencana. Saat ini yang harus diwaspadai oleh warga adalah datangnya bencana susulan yang bisa terjadi kapan saja.

Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulan mengatakan hingga kini puluhan relawannya masih berada di lokasi bencana, baik untuk menyalurkan bantuan. Pemeriksaan kesehatan maupun membantu warga yang akan mengungsi atau membersihkan bekas bencana seperti lumpur dan puing-puing bangunan.

"Kami terus menyiagakan relawan dan anggota hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Selain itu, petugas yang di lapangan juga memberikan bantuan terapi psikologis untuk menguatkan para korban bencana," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement