REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Dana desa terbukti efektif bisa membangkitkan semangat masyarakat dalam membangun desa. Selama 70 tahun Indonesia merdeka, Desa yang awalnya hanya menjadi objek pembangunan, kini bisa menentukan nasibnya sendiri.
Kepala desa, Kemiri Barat, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang Ali Muhyidin menilai desa mengalami perubahan cukup signifikan dengan adanya dana desa.
"Kalau dulu bantuan menunggu dari atas. Kalau sekarang bantuan perdesa hampir sama dan aplikasi dilapangan cukup bagus. Khususnya desa kami, dengan 290 juta dana desa di tahun 2015 kami peruntukan untuk membuat 'plengseng' (tanggul)," ujar Ali kepada wartawan di Batang, Selasa (15/2).
Pembangunan yang menggunakan dana desa, menurut Ali memang benar-benar berasal dari bawah. Berbeda dengan program PNPM yang diselenggarakan pemerintahan terdahulu.
"Harapan masyarakat sangat besar dengan adanya dana desa, karena masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya ke RT, RT menyampaikan ke dukuh, dan dukuh menyampaikan ke desa," papar Ali.
Setelah dibuat Plengseng, dana desa tahun 2016, Menurut Ali rencananya akan digunakan untuk membangun jalan dan jembatan. "Tahun ini kita menerima Rp 651 juta, sudah melalui musdes, dah dibuat RKP dan APBDes untuk jalan dan jembatan dan sisa plengseng," tandasnya.
Sementara itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengapresiasi penggunaan dana desa di Desa Kemiri Barat.