Selasa 15 Mar 2016 07:41 WIB

Pengamat Sebut CCTV Makassar Hanya Hiasan

Kamera CCTV
Kamera CCTV

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pengamat Pemerintahan Universitas Bosowa Makassar Arief Wicaksono menyebut kamera CCTV (Closed Circuit Television) yang dipasang di beberapa ruas jalan di Makassar hanya sebatas hiasan saja.

"Menurut saya CCTV yang dipasang Pemkot di jalan raya dan lorong untuk mendeteksi dan memantau aksi kejahatan begal dan lainya hanya hiasan kota saja. Karena jarang CCTV tersebut deteksi keberadaan begal," ujarnya, Senin (14/3).

Arief mengatakan, CCTV yang banyak terpasang di jalan-jalan utama maupun jalan lainnya dan dikendalikan melalui war room dengan segala kecanggihan teknologinya tetap tidak berguna. Karena teknologi terbarukan dan kapasitas penyimpanan serta monitor terbesar yang terletak di lantai 10 menara Balai Kota Makassar itu tetap tidak bisa mendeteksi begal atau tindak kejahatan lainnya.

"Kejadian demi kejadian terus terjadi dan tetap saja, war room Pemkot tidak berfungsi. Bahkan pemkot dan pihak keamanan tak berdaya mengatasi begal ini," katanya.

Ironisnya, begal yang sudah ditindak tegas dengan ditembak, ditangkap dan bahkan secara tidak manusiawi di amuk massa hingga meregang nyawa, seolah tidak menjadi efek jera. Begal sadis Makassar terus saja beraksi dengan tidak pandang bulu.

"Tidak relevan memang itu kalau sudah ada CCTV, sudah ada war room, tapi begal masih berkeliaran. Sebenarnya substansi barang ini adalah masalah pengawasan pemkot dan penegakan hukum yang lemah," jelasnya.

Dia menambahkan, jika CCTV tidak bisa mengungkap kejahatan begal di Makassar, maka CCTV tidak lebih dari hiasan dan pajangan kota semata. "Apa gunanya ada CCTV, tapi tidak bisa ungkap kejahatan, kita tentu prihatin apalagi menyangkut keamanan dan keselamatan masyarakat umum," ucapnya.

Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, angka kejahatan yang terdata di Polda Sulselbar hingga memasuki Maret ini sudah sekitar 1.260 kasus. "Kalau melihat data laporan yang masuk di Polda itu sekitar 1.260 kasus sejak Januari hingga saat ini memasuki Maret. Macam-macam jenis tindak kejahatannya," ujarnya.

Frans Barung merinci, kasus dengan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) juga mengalami peningkatan yang cukup drastis selama dua bulan ini. "Memang selama ini kasus curanmor tergolong meningkat. Hal itu dibuktikan, banyaknya hasil motor curian yang berhasil disita anggota di lapangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement