REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Jamil mengatakan kehadiran Konsulat Kehormatan Republik Indonesia di Ramallah bukti konsistensi negara ini mendukung kemerdekaan Palestina.
Jadi menurutnya, secara de facto ingin menunjukkan kepada Palestina, bahwa Indonesia selalu berpihak kepada bangsa mereka.
"Sehingga kehadiran Komjen di Ramallah, cita-cita yang sudah lama dan baru terwujud," ujarnya, Senin (14/3).
Ia menuturkan sejak tahun 2014, dirinya telah berkunjung ke Palestina. Parlemen di Palestina mengatakan ingin ada perwakilan Indonesia di Ramallah.
Memang adanya Konsulat Kehormatan Republik Indonesia secara material tidak banyak menguntungkan Indonesia. Namun dari sisi dari nama baik dan keterpihakan Indonesia menjadi sangat baik dalam citra internasional.
"Karena selama ini sudah banyak bantuan-bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada rakyat Indonesia ke Palestina," katanya.
Nasir melanjutkan, jadi paling tidak dengan adanya konsulat tersebut penyaluran bantuan kepada mereka menjadi lebih baik. Selain itu, nantinya konsulat di sana diharapkan dapat menjadi rumah bagi warga negara Indonesia.
"Jadi sangat penting sekali dibangunnya rumah (konsulat) tersebut," ucapnya.
Ia berharap langkah Indonesia nantinya bisa diikuti negara-negara Asean atau Asia Tenggara. Seperti Indonesia yang perlahan tapi pasti, selalu mendukung bangsa Palestina merdeka.
"Artinya itu (konsulat) adanya pengakuan dari Internasional, pihak luar dan harus segera dilakukan," katanya.
Jika negara Asean ingin mempercepat pengakuan kemerdekaan Palestina maka harus cepat membangun konsulat atau kedubes di sana.
Terakhir dirinya mengunjungi Palestina, memang belum terlihat adanya konsulat atau perwakilan negara Islam Asia Tenggara di sana.