REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan membangun halte portabel di beberapa titik jalan. Halte portabel ini digunakan untuk sarana naik dan turun penumpang bus Trans Jogja.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Golkari Made Yulianto mengatakan, jumlah halte portable yang ada dirasakan masih kurang. Beberapa ruas jalan yang dilalui Trans Jogja menurutnya masih ada halte yang terlalu jauh jaraknya. "Pemasangan halte portable ini juga berdasarkan masukan kebutuan dari masyarakat," katanya, Ahad (13/3).
Tahun ini kata dia, pihaknya merencanakan pembangunan halte portabel di 12 titik jalan. Penambahan ini kata dia, juga untuk mendukung pengembangan koridor atau rute baru Trans Jogja yang direncanakan dilakukan tahun ini."Selain ada beberapa jalan yang kurang juga ada penambahan rute," ujarnya.
Terkait hal ini, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah DIY mengenai lokasi-lokasi di Kota Yogyakarta yang dilalui koridor baru dan membutuhkan tambahan halte portabel. Halte portabel yang disediakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta tidak hanya berupa tempat khusus yang diberi tangga, tetapi juga dilengkapi dengan tempat duduk dan atap dengan warga hijau terang.
"Harapannya, penumpang bisa menunggu lebih nyaman," katanya.
Tahun lalu lata dia, pihaknya sudah memasang lima halte portable untuk mendukung moda transportasi Trans Jogja tersebut. Kelima halte ini dipasang di Giwangan sebanyak dua titik, sekitar SMA Negeri 5 Yogyakarta dua titik dan satu titik berada di bekas bioskop Mataram.
Jumlah halte portable untuk naik dan turun penumpang Trans Jogja, lanjut dia, akan terus diperbanyak karena di masa yang akan datang penumpang diharapkan lebih banyak menggunakan kartu untuk membayar Trans Jogja.
Penumpang yang dapat mngakses halte portable adalah penumpang yang sudah memiliki kartu untuk membayar Trans Jogja, sedangkan penumpang yang tidak memiliki kartu harus naik dari "shelter" yang dijaga petugas.
Menurutnya, pembayaran dengan kartu akan lebih memudahkan penumpang untuk mengakses layanan transportasi umum ini. "Tidak perlu ke shelter yang mungkin jaraknya cukup jauh," katanya.Dia berharap penambahan halte portable tersebut sudah bisa direalisasikan pada triwulan II atau paling awal triwulan III.