Ahad 13 Mar 2016 15:05 WIB

Longsor dan Banjir Terjang Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Achmad Syalaby
Sejumlah petugas penangggulangan bencana dan prajurit TNI mencari korban yang diduga masih tertimbun setelah terjadinya tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Agus Bebeng
Sejumlah petugas penangggulangan bencana dan prajurit TNI mencari korban yang diduga masih tertimbun setelah terjadinya tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Bencana banjir dan longsor menerjang Kota/Kabupaten Sukabumi, Sabtu (12/3) malam. Dampaknya, sejumlah rumah mengalami kerusakan dan jalan terputus.

Di Kota Sukabumi, bencana banjir akibat luapan sungai terjadi di RW 02, 04, 09, di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyunh. Bencana serupa juga terjadi di Warung Adang Gunungpuyuh dan RW 02 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong serta Kecamatan Lembursitu.

Sementara longsor terjadi di Perumahan Prana Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole. Di mana dinding pagar rumah di Blok C7 tergerus longsor akibat tebing setinggi tujuh meter yang ada di atasnya longsor.‘’ Ada enam titik banjir dan longsor pada Sabtu malam di Sukabumi,’’ ujar Kepala Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Asep Suhendrawan kepada wartawan di lokasi longsor Perumahan Prana Sukabumi, Ahad (13/3).

Bencana banjir dan longsor terjadi setelah wilayah Sukabumi dan sekitarnya diguyur hujan deras sejak Sabtu sore. Asep mengatakan, bencana alam itu tidak menyebabkan korban jiwa. Namun, hanya merusak sejumlah rumah warga yang terkena luapan air dan lumpur.

Pascabencana ujar Asep, petugas BPBD telah dikerahkan ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan. BPBD juga mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) untuk membersihkan lumpur yang menggenangi salah satu rumah warga di Perumahan Prana.

"Selain itu kita memberikan bantuan beronjong untuk mencegah terjadinya longsor susulan,’’ terang Asep. Langkah tersebut sebagai bentuk upaya mengurangi resiko terjadinya bencana.Lebih lanjut Usman menerangkan, tujuh kecamatan di Kota Sukabumi semuanya termasuk kawasan rawan bencana banjir dan longsor.

Salah satu penyebabnya antara lain karena saluran air atau irigasi yang tersumbat.Bencana banjir dan longsor juga menerjang Kabupaten Sukabumi. Hingga Ahad pagi tercatat ada tujuh kecamatan yang dilaporkan mengalami bencana.

Data BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan kecamatan tersebut yakni Jampang Tengah, Nyalindung, Purabaya, Gegerbitung, Cireunghas, dan Nagrak. "Bencana hamapir merata terjadi di beberapa kecamatan,’’ ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement