Ahad 13 Mar 2016 10:04 WIB

Jabar akan Jadi Tuan Rumah Asia Tourism Forum

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Winda Destiana Putri
Bandung
Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jawa Barat akan menjadi tuan rumah Asia Tourism Forum (ATF) yang rencananya diselenggarakan pada 7-9 Mei 2016.

Menurut Kepala Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung Anang Sutono, ATF merupakan forum internasional yang akan dihadiri oleh sekitar 30 negara di kawasan Asia.

Selain itu, sejumlah negara "Barat", seperti Amerika, Kanada, Inggris, Australia, juga direncanakan akan hadir pada forum tersebut.

Forum Internasional Kepariwisataan ini merupakan wadah berkumpulnya para pemangku kepentingan pariwisata, seperti para peneliti pariwisata, para praktisi industri pariwisata, akademisi, serta pejabat pemerintah dan para pemangku kebijakan pariwisata.

"Lewat forum ini, para stakeholder di bidang pariwisata tersebut dapat berkoordinasi dan bertukar pikiran juga informasi penting," ujar Anang seusai menemui Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy MIzwar di ruang kerja Wagub, akhir pekan lalu.

Anang mengatakan, pertemuan tersebut pun digelar sebagai pengembangan industri pariwisata yang berkelanjutan, baik pada skala lokal, nasional, tingkat Asia, maupun dunia. Karena, dunia pariwisata harus maju dan terus berkembang sebagai alat yang paling ampuh untuk memakmurkan masyarakat.

"Saya sebagai ketua sudah memohon waktu kepada Pak Wagub untuk berkonsultasi kaitannya dengan Jawa Barat akan menjadi ‘host’ atau tuan rumah dalam penyelenggaraan Asia Tourism Forum (ATF)," kata Anang.

Anang berharap, hasil–hasil riset yang akan ditampilkan di sana bisa diterapkan di Jawa Barat. Karena, riset yang baik itu adalah yang bisa diterapkan, atau "down to earth". Apalagi, saat ini banyak permasalahan pariwisata yang harus diselesaikan dengan riset.

"Kami yakin, pariwisata adalah salah satu alat yang paling ampuh untuk memakmurkan masyarakat," kata Anang.

Kegiatan ATF tersebut, kata dia, akan mengambil tema "A New Approach of Wonderful Tourism”. Nantinya, akan menggali berbagai pendekatan baru pada industri pariwisata.

Tujuannya, memberikan manfaat strategis bagi masyarakat melalui pariwisata. Sebagai contohnya, pariwisata akan menjadi penting bagi masyarakat apabila dapat menggerakan perekonomian rakyat, mengeksplorasi lingkungan, dan menaikkan popularitas daerah tertentu. Artinya, pariwisata dapat meningkatkan kualitas hidup orang banyak.

Terkait hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, untuk memakmurkan masyarakat melalui pariwisata, juga perlu pemberdayaan.

Masyarakat harus dibekali pengetahuan tentang kepariwisataan agar peluang dengan segala potensi yang dimiliki tak justru dimanfaatkan "orang lain".

Tenaga manusianya, kata dia, sumber daya manusia di bidang kepariwisataan. Terutama, yang ada di  daerah harus dikembangkan menjadi daerah pariwisata yang bisa memberikan pemberdayaan.

"Misalkan, pengetahuan tentang kepariwisataan, jangan sampai pelakunya justru dari luar. Karena, mestinya pelaku utama pariwisata adalah masyarakat setempat," kata Deddy.

Selain itu, kata Deddy, tentunya promosi yang baik adalah hal yang juga penting. Mempromosikan objek pariwisata perlu sentuhan kreatif. Dengan pengelolaan destinasinya yang juga dikemas dengan cara yang kreatif pula, akan menarik para pengunjung untuk berkunjung ke objek wisata.

Hal lainnya yang tak kalah penting, kata dia, infrastruktur penunjang aksesibilitas suatu daerah pariwisata perlu perhatian secara khusus. Hal itu agar para penikmat wisata tak segan dan tak ragu untuk mengunjungi objek wisata yang ada.

"Makanya pelatihan-pelatihan, bimbingan teknis (bimtek) segala macam kita lakukan," katanya.

Deddy mencontohkan, saat ini ia sudah banyak membuat pelatihan dan pertemuan di Ciletuh untuk pemberdayaan masyarakatnya.

"Itu harus dilakukan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement