Ahad 13 Mar 2016 08:56 WIB

Jenazah Terduga Teroris Siyono Dimakamkan

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Andi Nur Aminah
Pemakaman, ilustrasi
Foto: ina febriani
Pemakaman, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Ribuan umat Islam dari beberapa daerah mengantar jenazah terduga teroris, Siyono (33), ke peristirahatan terakhir pemakaman umum Dukuh Brengkungan, Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jateng, Ahad (13/3) sekitar pukul 01.00 dini hari. Pemakaman dilakukan satu setengah jam setelah jenazah yang diangkut jalur darat mobil Ambulance dari RS Bhayangkara, Jakarta. Jenazah Siyono langsung disemayamkan di Masjid Muniroh, yang merupakan tanah wakaf ayah Siyono, Marso Diyono (61).

Prosesi pemakaman berjalan lancar. Tak ada reaksi negatif dari mana pun. Warga memahami atas musibah yang ditimpa keluarga Marso Diyono. Kebanyakan pelayat dari Ormas Islam dari pelbagai daerah. Teriakan Allahu Akbar bertalu-talu selama jenazah diusung dari Masjid Muniroh ke pemakanan umum Dukug Brengkungan. 

(Baca Juga: Polri Diminta Bertanggungjawab Akibat Timbulkan Ketakutan pada Anak TK)

Seperti diketahui, kedatangan jenazah dikawal tim Densus 88 Anti Teror. Kakak kandung Siyono, Wagiyono, Sri Muryani (isteri Siyono), Ngadiman (Kepala Dusun) Brengkungan, menemani jenazah diangkut lewat jalur darat. Kepala Desa Pogung, Kecamatan Cawas, Joko Widoyo, menyusul naik pesawat. 

Mereka datang ke Jakarta untuk meyakinkan jenazah yang meninggal di RS Bhayangkara itu jasad Siyono. Kedatangan jenazah tak banyak diketahui warga. "Kabar meninggal Siyono informasi dari orang yang ikut menjemput jenazah Siyono ke Jakarta,” ujar Sekretaris Desa (Sekdes) Pogung, Hartana.

Disinggung waktu kedatangan jenazah, warga tidak bisa menjawabnya. Namun demikian, keluarga telah menyiapkan lokasi pemakamannya di Sasono Layu Brengkungan. "Saya tidak tahu waktu jenazah datang. Tapi, rencana jenazah akan dikebumikan di pemakaman Brengkungan," ucap Hartana.

Sebelum jenazah datang, suasana rumah Siyono tampak sepi. Sebuah tenda yang berisi sejumlah pelayat terlihat memenuhi teras rumah yang juga difungsikan sebagai sekolah Roudatul Athfal Terpadu (RAT) Amanah Ummah itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement