REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Tim gabungan dari Badan SAR Nasional, BPBD, dan tim penyelam Perum Jasa Tirta, Sabtu, akhirnya berhasil menemukan jasad pencari bibit bonsai yang dilaporkan tenggelam di dasar Waduk Wonorejo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Jumat (11/3).
Proses evakuasi dilakukan tim penyelam setelah beberapa jam menyisir area sekitar lokasi korban jatuh di kaki bukit Tumpak Bledek yang ada di sisi utara Waduk Wonorejo.
Saat diangkat dari dasar waduk, kondisi jasad Paimin (50), warga Desa Mulyosari, Kecamatan Pagerwojo, itu sudah dalam kondisi kaku dan mulai membusuk.
"Tubuh korban ditemukan sekitar 12 meter dari titik lokasi jatuh dan dengan kedalaman sekitar 15 meter," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung, Suroto, mengutip laporan salah satu anak buahnya bernama Khotib.
Meski telah 16 jam lebih tenggelam di dasar waduk, tubuh Paimin tidak kunjung mengambang ke permukaan. Posisi jasad yang bergeser hingga radius sekitar 12 meter dari titik lokasi jatuh serta kedalaman waduk sempat menyulitkan tim penyelam maupun pihak Basarnas dalam melakukan pencarian.
"Korban dalam posisi berpegangan batu di dasar waduk, sepertinya korban sempat berupaya naik kembali ke permukaan namun gagal," kata Khotib.
Menurut laporan dari pihak kepolisian, BPBD maupun Basarnas, korban Paimin diduga tenggelam sekitar pukul 15.00 WIB saat mencoba mengambil peralatan gergaji, parang, serta linggis miliknya yang jatuh ke tepi waduk.
Menurut keterangan warga sekitar waduk, korban yang saat kejadian sedang mencari bibit tanaman bonsai di tepi waduk sebenarnya mahir berenang dan telah biasa beraktivitas di sekitar waduk.
"Belum ada penjelasan bagaimana dia bisa tenggelam saat mencoba berenang atau menyelam mengambil peralatannya yang jatuh. Mungkin korban kena serangan jantung saat di dalam air atau bagaimana, karena jika tenggelam biasa sepertinya tidak mungkin," kata Nursono, Kasi Kedaruratan BPBD Tulungagung.