REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Calon ketua umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ade Komarudin yang akrab dipanggil Akom mengatakan partainya memiliki keahlian dalam pengelolaan kekuasaan bukan untuk melawan kekuasaan.
"Partai Golkar lahir dan memiliki keahlian utama dalam pengelolaan kekuasaan, bukan dalam perlawanan terhadap kekuasaan," kata calon ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Ade Komaruddin saat ucapkan ikrar di Alun-alun Utara Yogyakarta, Jumat (11/3) malam.
Tampak hadir di kursi depan Sri Sultan HB X, Oetoyo Usman, Titiek Soeharto, Tantowi Yahya, M Misbakhun, Bambang Soesatyo, Firman Subagyo, Markus Nari, ketua DPD I PG DIY Gandung Pardiman serta 1.500 undangan DPD I dan II PG dari seluruh Indonesia.
Ade menjelaskan setelah berkeliling ke 23 provinsi dan bertemu dengan pimpinan DPD I dan II serta begitu banyak kader, maka sebagai kader dirinya memandang perlu untuk menyatakan ikrar pada hari ini.
Karena itu, tambah Ade, kepada seluruh kader serta simpatisan, ia ingin mengajak kita untuk mempererat tali persahabatan, berjalan ke depan bahu membahu, dengan sikap yang terbuka dan murah hati.
Sementara kepada kader yang juga akan maju sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar, Ade mengucapkan salam hormat dan mengulurkan tali persahabatan.
"Kita adalah kader-kader Partai Beringin. Kita berada dalam perahu yang sama, dengan mimpi dan cita-cita yang sama. Karena itu, jika di depan terjadi kompetisi, marilah kita menjadikannya sebagai perlombaan untuk menawarkan kebaikan, sebuah persaingan yang akrab, terbuka, serta produktif bagi kemajuan partai yang kita cintai ini," kata Ade.
Dalam pidato lainnya Ade menekankan untuk membesarkan Partai Golkar di masa depan harus bersandar pada jasa para tokoh Golkar sebelumnya, seperti Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung.
Menurut Ade, masing-masing tokoh ini telah meninggalkan kehormatan, dan memberi warisan luhur yang patut dibanggakan, dirawat, serta dikembangkan dengan lebih baik lagi.