Jumat 11 Mar 2016 19:36 WIB

Suhu Tinggi, Warga Samarinda Diimbau Waspadai Kebakaran

Cuaca panas (ilustrasi)
Foto: greatdaymoving.com
Cuaca panas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Temindung, Sutrisno mengimbau warga Samarinda, Kalimantan Timur, agar mewaspadai kebakaran akibat tingginya suhu udara di daerah itu.

"Kami mengimbau warga Samarinda agar mewaspadai kemungkinan terjadinya kebakaran sebab suhu udara saat ini cukup tinggi apalagi dalam beberapa hari terakhir tidak tutun hujan," kata Sutrisno, dihubungi di Samarinda, Jumat (11/3).

Suhu udara di Kota Samarinda pada Jumat siang kata Sutrisno mencapai 35,7 derajat celcius dengan kelembaban udara 57,1 persen. Sementara, hingga saat ini potensi hujan di wilayah Kota Samarinda lanjut Sutrisno juga belum nampak.

"Suhu udara yang mencapai 35,7 derajat celcius tersebut tergolong cukup tinggi apalagi dengan kelembaban udara yang kurang yakni hanya 57,1 persen ditambah angin dengan kecepatan 9 knot, rentan menyebabkan terjadinya kebakaran," tuturnya.

"Jadi, kami mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan tetap waspada terhadap suhu udara di Kota Samarinda yang cukup panas," ujar Sutrisno.

Belum turunnya hujan di wilayah Kaltim, khususnya Kota Samarinda tambah dia disebabkan angin baratan baru sampai di wilayah Sumatera, Kalimantan Barat serta Kalimantan Tengah.

Angin Monsun Asia atau angin yang berhembus secara periodik minimal tiga bulan dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan, saat ini ditandai dengan angin baratan di Indonesia wilayah selatan sudah dominan.

"Sehingga kawasan Pulau Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara Timur serta Pulau Sumatera sudah mulai diguyur hujan. Sementara di wilayah Kaltim masih kuat angin timuran, sehingga curah hujan belum normal," papar Sutrisno.

"Intinya, saat ini angin Baratan masih terhambat oleh angin Timuran di atas wilayah Kaltim sehingga kawasan tersebut belum turun hujan secara normal, walaupun saat ini sudah masuk periode musim penghujan," ujar Sutrisno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement