Jumat 11 Mar 2016 16:45 WIB

Akom Raih Modal Terbesar Caketum Golkar dari Ical

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie memberikan potongan tumpeng kepada Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin (tengah) disaksikan Ketua DPR Setya Novanto di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/6). (Antara/M Agung Rajasa)
Ketua Umum Partai Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie memberikan potongan tumpeng kepada Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin (tengah) disaksikan Ketua DPR Setya Novanto di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/6). (Antara/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Politikus Partai Golkar Ade Komaruddin (Akom) akan mengikrarkan diri untuk menuju kursi Ketua Umum Golkar di Yogyakarta, Jumat (11/3) malam. Ikrar yang akan dilaksanakan di bawah pohon beringin Alun-alun Utara Kota Yogyakarta ini dinilai menjadi momentum awal Akom menjadi salah satu kandidat calon ketua umum partai Golkar di musyawarah nasional mendatang.

Ketua Tim Media dari Tim sukses Akom, Mukhammad Misbakhun mengatakan, pada masanya nanti akan ada pertarungan untuk memilih individu-individu di Golkar untuk menggantikan Ketua Umum Aburizal Bakrie (Ical). Menurutnya, pertempuran yang terjadi di internal Golkar bukan antarorganisasi masyarakatnya tapi antar individu untuk memilih sosok ketua umum.

Dalam pidato yang rencananya dilakukan pukul 19.00 WIB, Akom menegaskan sikapnya yang tetap menghormati Ical sebagai Ketua Umum partai berlambang pohon beringin ini. Terlebih, Ical dinilai menjadi sosok yang memberikan modal sangat besar bagi perkembangan karir Akom di partai Golkar. Yaitu, kesempatan menjadi ketua DPR RI.

“Modal terbesar (maju caketum) adalah dari Pak Ical, yaitu posisi Ketua DPR RI,” tutur Misbakhun dalam konferensi pers di Yogyakarta, Jumat (11/3).

Dengan modal berharga inilah, saat ini Akom optimistis mampu meneruskan perjuangan Ical untuk memimpin Golkar. Sebab, salah satu alasan dilaksanakan ikrar oleh Akom adalah banyaknya aspirasi yang menginginkan Golkar menjadi satu dan berpartisipasi untuk pemerintah. Bukan dengan melawan pemerintah.

Tim sukses Akom mengklaim dukungan dari DPD tingkat I dan DPD tingkat II sudah lebih dari cukup untuk mencalonkan diri sebagai caketum Golkar. Dalam tradisi Golkar, seorang kader membutuhkan setidaknya 30 persen dukungan dari DPD I dan II untuk ikut dalam pertarungan menjadi ketua umum.

Namun, apa yang sudah dilakukan dan didapatkan Wakil Ketua Umum Golkar hasil munas Bali ini sudah melewati batas syarat 30 persen itu. Akom sendiri sudah mendatangi 23 pengurus provinsi serta didatangi 11 provinsi yang menyatakan dukungan untuk pencalonan dirinya sebagai ketua umum Golkar selanjutnya.

“Ada 420 surat dukungan yang sudah diberikan dari DPD I dan DPD II pada Akom,” tegas Misbakhun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement