REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro tidak yakin Basuki Tjatjaha Purnama atau Ahok dapat mengumpulkan satu juta KTP warga Jakarta. Menurutnya, hal tersebut sulit dilakukan.

"Kan itu klaimnya Ahok. Dia harus memetakan kekuatan," katanya usai diskusi Wacana Baru Deparpolisasi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/3). (Baca juga: Jika Perintah Megawati, Risma Bakal Lawan Ahok di DKI).

Siti mengatakan, jika menggunakan cara-cara seperti menggerakkan CSR atau melakukan kebohongan ketika memungut KTP ada kemungkinan Ahok akan berhasil mengumpulkan satu juta KTP. Namun, bila menggunakan kecurangan seperti itu akan terbuka dengan sendirinya.

Saat ini, tambahnya, masyarakat tidak terselimuti dengan praduga-praduga yang belum tentu terbukti. KPU juga harus diingatkan untuk tidak memutuskan bila data yang diperoleh belum tervalidasi.

"Jika tidak divalidasi secara akurat nanti jadi permasalahan fatal," katanya. Siti mengatakan, masyarakat harus mengingatkan KPU jangan sampai membuat kesalahan dengan membuat sebuah keputusan yang tidak divalidasi secara akurat.

Sebelumnya, Teman Ahok, yang merupakan relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta, hingga saat ini telah mengumpulkan 745.416 KTP. Jumlah tersebut meningkat dari pertengahan Januari lalu, yang mencapai 590 ribu.

Jumlah itu telah melampaui batas minimal persyaratan calon perseorangan yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, yakni 7,5 persen dari jumlah pemilih atau setara dengan 532.210 orang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika