REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Selama gerhana matahari total (GMT) pagi tadi (9/8) berlangsung, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan pengamatan pada hewan tertentu. Pengamatan tersebut dilakukan di penangkaran hewan yang ada di Cibinong Science Center LIPI.
Peneliti Labolatorium Nutrisi dan Penangkaran Satwa Liar Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong Wartika Rosa Farida mengukapkan ada beberapa hewan mamalia yang tidak terpengaruh ketika GMT. "Ada satwa landak ya itu pengaruhnya kecil sekali hampir biasa saja ketika GMT terjadi," kata Wartika di LIPI Cibinong, Rabu (9/3).
Wartika menjelaskan dua jenis landak yang diteliti yaitu Landak Raya dan Landak Jawa. Dari keduanya, kata Wartika, tidak ada perubahan perilaku tertentu yang terlihat. "Sejak pukul lima subuh kita sudah pantau tapi tidak ada perubahan masih terus aktif meskipun ketika GMT terjadi," tutur Wartika.
Selain binatang tersebut, bajing besar juga menjadi salah satu hewan mamalia yang tidak terpengaruh ketika GMT. Wartika mengatakan, bajing besar memang pola hidupnya di sarang dan terus berada di kotak tidurnya sejak sebelum GMT hingga sesudahnya.
Baca juga, Begini Reaksi Lumba-Lumba Ketika Gerhana di Jakarta.
"Bajing tiga warna juga tidak ada perubahan perilaku, hewan-hewan ini tidak berpengaruh dengan perubahan warna dan cuaca," ungkap Wartika.
Dia berasumsi, untuk beberapa holongan hewan diurnal atau yang aktif di siang hati tidak semuanya terpengaruh. Hal tersebut terjadi karena hewan tersebut hanya terpengaruh dengan perubahan suhu yang signifikan.