REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyaksikan secara langsung proses gerhana matahari total (GMT) di Lapangan Dolo Sigi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Selama dua menit lebih, JK menyaksikan fenomena langka tersebut bersama warga dan wisatawan di Sigi.
"Fenomena Gerhana Matahari berlangsung selama dua menit dua puluh detik Bayangkan itu. Tapi sudah lama itu diprediksi fenomena ini akan terjadi," katanya usai menyaksikan GMT di Desa Kotapulu, Sigi, Rabu (9/3).
JK juga membagi kenangannya saat terjadi Gerhana Matahari pada tahun 1963. Saat itu, teknologi belum secanggih saat ini, sehingga masyarakat cendeng takut untuk keluar rumah dan menyaksikan GMT.
"Saya masih ingat dulu itu waktu tahun 1963 disuruh jangan keluar rumah atau sembunyi, gimana caranya mau lihat," ucapnya sambil tertawa.
Sebelumnya pria disapa akrab JK ini saat tiba saat proses matahari sudah mulai menutupi bumi, kemudian memakai kacamata ultraviolet khusus untuk melihat gerhana baru sekitar 10 persen.
JK kemudian berkeliling untuk menemui sejulah turis asing dan peneliti yang lebih dulu tiba di lokasi. Terjadi pembicaraan singkat. Salah satu astronot Cooper juga terlihat berbincang disela proses gerhana terjadi.
Setelah beberapa menit JK bersama rombongan seperti Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Yuddy Chrisnandi dan Menteri Komunikasi Informasi dan Telekomunikasi, Rudiantara dan lainnya melakukan salat gerhana.
Gerhana Matahari Total terjadi sekitar pukul 08.45 dan hanya berdurasi hampir dua menit dua puluh detik. Sejumlah turis asing sekira seratusan itu langsung bersama fotografer dan kameramen mengabadikan gambar langka ini yang terjadi selama 360 tahun.
Saat proses gerhana matahari utuh suasana cukup dingin dan aura gerhana sangat terasa membuat beberapa orang mengucapkan asma allah. Sedangkan turis asing puun terllihat takjub.
"Sangat Indah, luar biasa fenomena ini, saya bersukur bisa melihat langsung gerhana matahari secara punuh," ujar Renaldo dari travel quess Amerika Serikat.