Rabu 09 Mar 2016 09:32 WIB

Masyarakat Pontianak Kecewa Mendung Tutupi Gerhana

Kawasan padat penduduk terlihat diliputi awan mendung, di kawasan Purus, Padang, Sumatera Barat, Kamis (12/11).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Kawasan padat penduduk terlihat diliputi awan mendung, di kawasan Purus, Padang, Sumatera Barat, Kamis (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAI RAYA, KALBAR -- Masyarakat kota Pontianak kecewa karena tidak bisa menyaksikan peristiwa alam Gerhana Matahari Total (GMT) yang dijadwalkan terjadi pada pagi hari ini karena tertutup awan mendung.

"Padahal saya sudah bangun pagi-pagi dan membangunkan anak-anak saya untuk melihat kejadian gerhana matahari ini. Bahkan, sejak hari Ahad (9/3) kemarin, kami juga sudah membeli kacamata gerhana matahari, tapi kita kecewa karena tidak bisa melihat GMT ini," kata Dian Apriyani, warga Pontianak Utara, Rabu (9/3).

Menurutnya, sejak subuh hujan deras disertai guntur terjadi di kota Pontianak. Saat itu dirinya berharap agar hujan bisa segera reda, dan pagi hari cerah.

"Namun, sampai pukul 06.30, cuaca tetap saja mendung. Kemudian pada saat terjadi gerhana, kita tidak bisa melihatnya langsung, hanya langit terlihat gelap seperti mendung saja," tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Della, warga Parit Pangeran, Kecamatan Pontianak Utara ini mengatakan dirinya juga sangat ingin menyaksikan GMT tersebut. Namun, juga menuai kecewa karena mendung.

"Ya jelas kita kecewa, karena ini termasuk peristiwa langka tapi malah kita tidak bisa melihatnya langsung. Tiba-tiba saja langit menjadi cerah dan normal sekitar pukul 07.45 tadi, dan kita kelewatan moment langkah tersebut," katanya.

Terpisah, prakirawan BMKG Supadio Kubu Raya, Giri Darmoko membenarkan bahwa kondisi kota Pontianak pada pagi hari ini mengalami mendung. Bahkan, mendung tersebut juga terjadi di Kabupaten Kubu Raya dan Mempawah, dimana kondisi berawan pada pagi hari pada pukul 07.00 sampai 07.30 Wib, dari Kubu Raya, Pontianak dan Mempawah sehingga tidak bisa melihat GMT.

"Saya sendiri juga kecewa mas, karena tidak bisa melihat GMT secara langsung akibat kondisi cuaca di Supadio juga berawan," kata Giri.

Giri menambahkan, kondisi cuaca mendung tersebut hanya terjadi pada pagi hari, namun pada siang hari nanti kondisi cuaca akan kembali normal. "Namun, pada sore hari, akan terjadi hujan dengan intensitas lebat dan terjadi hampir merata di seluruh Kalbar," tuturnya.

Saat ditanya mengenai petir dan gemuruh yang terjadi pada dini hari tadi, Giri mengatakan, hal itu kemungkinan akan kembali terjadi sampai satu atau dua hari mendatang, dimana curah hujan yang banyak dan disertai petir. "Namun angin tidak terlalu kuat dengan arah angin dari utara ke barat daya dengan kecapatan 10-30 kilometer perjam," kata Giri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement