Rabu 09 Mar 2016 09:23 WIB

Warga Tasikmalaya Saksikan Gerhana Melalui Alat Buatan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peserta melakukan uji coba pengamatan matahari melalui kamera lubang jarum yang baru dirakit pada pelatihan kamera lubang jarum jelang gerhana di Graha Teknologi Palembang, Sumsel, Senin (7/3).
Foto: Antara/Feny Selly
Peserta melakukan uji coba pengamatan matahari melalui kamera lubang jarum yang baru dirakit pada pelatihan kamera lubang jarum jelang gerhana di Graha Teknologi Palembang, Sumsel, Senin (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekelompok warga Kota Tasikmalaya menyaksikan gerhana matahari melalui alat buatan sendiri. Mereka menyaksikannya usai melaksanakan shalat sunah gerhana matahari di Masjid Agung Kota Tasikmalaya.

Seorang ibu muda warga Kota Baru, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Pipit (30 tahun) membuat sebuah alat untuk menyaksikan berlangsungnya gerhana matahari. Alat tersebut terbuat dari kardus berbentuk kotak yang dimodifikasi secara sederhana. Masyarakat yang baru saja selesai menunaikan shalat gerhana pun mencoba saling mencoba alat buatan seorang ibu muda dan anaknya.

"Awalnya anak saya sangat menyukai fisika khususnya astronomi jadi saya bersama anak saya dan teman-teman anak saya membuat alat untuk melihat gerhana matahari," kata Pipit kepada Republika.co.id, Rabu (9/3).

Pipit menjelaskan, alat ini namanya proyeksi lubang jarum. Cara kerjanya seperti proyektor. Alatnya terbuat dari kardus berbentuk persegi panjang. Di atasnya dilapisi almunium koil dan diberi lubang di tengah-tengahnya.

Lubang pada almunium koil tersebut sebesar jarum. Dikatakan Pipit, lubang tersebut sebagai jalan masuk cahaya matahari yang perlahan tertutup bulan. Maka, cahayanya akan masuk ke dalam kotak kardus dan mendarat di dasar kotak kardus. Cahaya matahari yang mendarat di dalam dasar kotak kardus tersebut sangat jelas berbentuk sabit.

Warga Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Andri (40) mengatakan, dirinya baru saja menyelesaikan shalat sunah gerhana dan ingin mencoba melihat gerhana matahari seperti yang dilakukan Pipit.

"Jelas sangat cahaya matahari yang tertutup bulan secara perlahan dapat dilihat melalui proyeksi lubang jarum buatan si ibu," ujar Andri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement