Rabu 09 Mar 2016 06:22 WIB

Tidak Kebagian Kacamata Gerhana, Warga Diminta Live Streaming

Rep: A Syalaby/ Red: Indira Rezkisari
Pengunjung mencoba kacamata dan teleskop untuk melihat gerhana matahari di Planetarium dan Observatorium, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Senin (7/3).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pengunjung mencoba kacamata dan teleskop untuk melihat gerhana matahari di Planetarium dan Observatorium, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Senin (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terbatasnya jumlah kaca mata untuk melihat gerhana matahari yang disiapkan pihak pengelola Planetarium, Jakarta, membuat banyak warga yang menyaksikan fenomena gerhana dengan mata telanjang. Mereka berkumpul di halaman kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta untuk bersama-sama menyaksikan fenomena langka tersebut.

Salah satunya Yulia. Warga Cikini, Jakarta itu membawa serta dua anaknya ke Planetarium untuk menyaksikan gerhana matahari. "Kita telat ini. Dari rumah jam 5," kata Yulia di halaman TIM, Jakarta, Rabu (9/3).

Yulia membawa dua anaknya yang masih berusia lima tahun dan tujuh tahun. Yulia mengaku tidak takut adanya dampak kepada matanya akibat gerhana. Bersama pengunjung lainnya, Yulia pun melihat langsung fenomena tersebut dengan mata telanjang.

Panitia sebelumnya menyiapkan 600 buah kacamata gerhana untuk warga Jakarta dan sekitarnya. Panitia pun mengimbau warga yang tidak mendapatkan kacamata untuk menyaksikan fenomena gerhana matahari di dalam gedung planetarium lewat live streaming.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement