Selasa 08 Mar 2016 13:00 WIB

Ruko Pengusaha Ayam Digranat Orang tak Dikenal

ledakan granat (ilustrasi)
Foto: blogspot
ledakan granat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Rumah toko (ruko) yang ditempati seorang pengusaha ayam petelur dan keluarga di Banda Aceh digranat orang tidak dikenal.

Informasi yang dihimpun di Banda Aceh, Selasa (8/3), ruko yang digranat tersebut berada di Jalan Panglima Polem, kawasan Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Peristiwa terjadi sekitar pukul 04.15 WIB dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Akibat ledakan granat, pintu rumah toko rusak dan ditaksir nilai kerugian mencapai jutaan rupiah.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh Kombes Pol Nurfallah mengatakan pemilik rumah bernama Alman (52 tahun), seorang pengusaha ayam petelur. Kronologis kejadian berawal ketika istrinya bernama Yeni (56), sekitar pukul 04.12 WIB membuka gembok ruko dan menyimpan barang di ruang belakang. Tidak lama kemudian terdengar ledakan.

"Korban Alman yang tidur di lantai dua ruko terkejut dan turun mengecek bersama istrinya. Mereka mengira yang meledak adalah trafo listrik," ungkap Kombes Pol Nurfallah.

Namun setelah dicek, ternyata pintu ruko mereka yang terbuat dari besi mengalami kerusakan dengan lantai berlubang.

Kemudian, korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Sekitar pukul 05.30, tim Gegana Polda Aceh tiba di lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Tim juga menyisir sekitar lokasi kejadian.

"Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sejumlah material dari bahan peledak tersebut. Berdasarkan material yang ditemukan, bahan peledaknya diduga kuat granat," kata Kombes Pol Nurfallah.

Kombes Pol Nurfallah mengatakan dari keterangan korban, ruko yang ditempati bersangkutan disewa. Korban tidak menetap di Banda Aceh. Korban tinggal di Gampong Meudun, Lamno, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya. "Yang tinggal di ruko hanyalah istri dan dua anaknya, berusia tujuh dan 10 tahun.

Korban Alman pulang tiga kali sebulan dari tempat usaha ayam petelurnya di Lamno," kata Kombes Pol Nurfallah. Saat ini, kasus tersebut sedang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Aceh. Polisi masih mengusut motif peristiwa itu.

 

Baca juga: Warsito Pertimbangkan Tawaran Kebebasan Meneliti dari Jepang

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement