REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menyatakan siap berkontribusi dalam upaya pemulihan hubungan Iran dengan Arab Saudi yang sempat terlibat dalam ketegangan sejak beberapa waktu lalu.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima kunjungan Kehormatan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di sela penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) yang digelar di Jakarta Convention Center Jakarta, Senin (7/3).
Pada kesempatan itu, Indonesia menyampaikan kesiapannya untuk berkontribusi bagi pemulihan hubungan Iran-Arab Saudi. Kepada Menlu Iran, Presiden juga menyampaikan rasa terimakasih atas penerimaan yang baik bagi Menlu RI beberapa waktu lalu.
"Saya menghargai sikap menahan diri Iran sehingga tidak memperkeruh keadaan dan situasi di kawasan," kata Presiden Jokowi.
(Baca: Menlu Iran Dapat Lukisan Perdamaian dari Pelukis Indonesia)
Ia juga menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan pelaksanaan pemilihan anggota parlemen dan "Assembly of Experts" Iran pada 26 Februari 2016. "Ini bukti proses demokrasi berjalan baik di Iran, dan dapat membawa perubahan bagi dunia," tuturnya.
Mengenani hubungan bilateral Indonesia-Iran, Presiden Jokowi menyatakan menyambut baik berbagai perkembangan positif yang terjadi. "Saya senang dengan berbagai perkembangan positif hubungan bilateral Indonesia-Iran," katanya.
Peningkatan ini terlihat dari dicapainya hasil yang baik dalam pembicaraan di bidang energi dan migas kedua negara.
Presiden Jokowi juga mendorong dilaksanakannya kerja sama "business to business" (B-to-B) dan berharap sejumlah proyek antara pelaku usaha di dua negara dapat segera direalisasikan. "Saya akan menugaskan Menteri ESDM RI untuk menindaklanjuti," kata Presiden.