Ahad 06 Mar 2016 16:33 WIB

Belum Panen Raya, Harga Gabah Petani Sudah Anjlok

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
 petani tengah menjemur gabah keringnya.
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
petani tengah menjemur gabah keringnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Harga gabah terus menukik tajam. Menjelang panen raya seperti saat ini, gabah basah hanya dihargai Rp 3.200 per kg. Padahal sepekan sebelumnya, harga gabah basah masih bertahan di tingkat harga Rp 3.800 per kg.

Yang dikeluhkan petani, kondisi harga anjlok ini terjadi di tengah hasil panen yang kurang bagus karena serangan berbagai hama dan angin kencang. "Kalau hasil panennya bagus, mungkin kita masih agak sedikit terhibur. Tapi ini, sudah hasil panen kurang bagus, harganya juga anjlok," kata Tamba (45), Ketua Kelompok Tani Marga Jaya Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Ahad (6/3).

Sono (52), anggota kelompok tani Marga Jaya menambahkan, akibat serangan hama wereng dan blas, hasil panen turun lebih dari 50 persen. Dia mengaku, dengan pola tanam metode Hazton dan pertumbuhan selama masa vegetatif, seharusnya padi di lahan sawah seluas 0,3 hektar yang dia kelola, bisa gabah basah seberat 2 ton.

Namun akibat serangan hama wereng, hasil panen hanya memperoleh 8 kuintal gabah basah. "Hama wereng dan blas, telah menyebabkan bulir-bulir padi menjadi tidak berisi. Hal ini menjadi rendemen padi juga menjadi sangat rendah, karena kebanyakan berupa gabah yang tak berisi beras," katanya.

Dalam kondisi hasil panen seperti ini, harga gabah anjlok drastis. Tengkulak yang datang ke sawah untuk membeli gabah basah, hanya berani membeli seharga Rp 3.200 per kg. Menurutnya, dengan harga gabah basah serendah itu, maka bila dalam kondisi paling paling hanya diharga Rp 3.600 atau paling tinggi Rp 3.800.

"Sudah anjlok jauh dibawah HPP 2015. Padahal sekarang masih belum panen raya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement