REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Sepanjang 2015, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu mengirim 201 warga Batu ke panti rehabilitasi pecandu narkoba. Dari jumlah tersebut mayoritas pecandu masih berstatus sebagai pelajar. Kepala BNN Kota Batu AKBP Heru Cahyo Wibowo mengatakan jenis narkoba yang dikonsumsi para pelajar adalah narkoba murah jenis LL atau dobel L.
"Setiap tahun data pengungkapan narkoba antara BNN yang bekerja sama dengan Polresta Batu meningkat," ujarnya, Ahad (6/3).
Untuk 2016, saat ini ungkap narkoba terbesar adalah diamankannya delapan ribu butir pil LL pada awal Februari silam. Pil-pil tersebut rencananya akan diedarkan di pelajar kalangan pelajar. Pil LL memang narkoba yang dijual dengan harga miring. Sebutir pil LL dapat diperoleh hanya dengan harga Rp 1.000 - Rp 2.000. Maka tak heran jika banyak pelajar yang tergiur untuk mencoba.
Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan BNN Kota Batu Kompol Edi Hariyadi Kartika menambahkan untuk menekan peredaran narkoba di kalangan pelajar, pihaknya menggandeng berbagai lapisan. Salah satunya adalah kaum perempuan yang diharapkan mampu menjadi benteng keluarga dari bahaya narkoba.
"BNN berencana membentuk satgas anti narkoba di desa-desa yang memberdayakan PKK," katanya, di sela-sela aksi turun ke jalan kerja sama BNN dan Sekolah Perempuan Desa (SPD) di alun-alun Batu, Ahad (6/3).
BNN akan melatih para perempuan desa agar mengenali jenis-jenis narkoba dan bahayanya. Mereka juga akan dilatih bagaimana cara mensosialisasikan bahaya narkoba di lingkungan keluarga. Menurutnya pengawasan orang tua adalah benteng utama untuk mencegah peredaran narkoba di kalangan pelajar.
Di samping pembentukan satgas, BNN juga tengah menggodok materi kurikulum integrasi anti narkoba di sekolah-sekolah se-Kota Batu. "Kita masih mendiskusikan materi dengan Dinas Pendidikan dan rencananya tahun depan akan masuk kurikulum sekolah," kata Edi.