Jumat 04 Mar 2016 09:06 WIB

Petugas Patroli Amankan Kapal Berisi Bawang Merah Selundupan dari Malaysia

Rep: c30/ Red: Andi Nur Aminah
Prajurit marinir TNI AL sedang berpatroli.
Foto: Antara
Prajurit marinir TNI AL sedang berpatroli.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Western Fleet Quich Response (WFQR) I Lanal Tanjung Balai Asahan, salah satu Lanal Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menemukan kapal kayu tanpa nama Kamis (3/3). Kapal kayu tersebut diduga mengangkut bawang merah selundupan dari Malaysia.

Kadispen Koarmabar Letkol Laut, Aris Miftachurrahman mengatakan kejadian bermula saat kapal patroli Patkamla SSG II-1-R7 tengah beroperasi di kawasan tersebut. Kemudian tim WFQR menemukan kapal kayu tanpa nama kandas di sekitar Sungai Menyengat Kuala Bagan Asahan pada pukul 11.30 WIB.

"Saat pemeriksaan tidak ditemukan anak buah kapal (ABK) dalam kapal tersebut, melainkan bawang mewah sebanyak dua ton," ujar Aris pada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (4/3).

Kemudian oleh tim WFQR I bawang merah diduga selundupan dari Malaysia tersebut di bahwa ke Pos Kamla Bagan Asahan. Setelah itu, Aris mengatakan tim WFQR I berkoordinasi dengan Polres Tanjung Balai tentang penemuan dua ton bawang merah dan tanpa ABK.

Polres Tanjung Balai mengamankan empat orang di daerah Sungai Pasir, Kecamatan Sei Kepayang, yang diduga ABK dari kapal tanpa nama itu pada 14.30 WIB. Setelah dilakukan penyelidikan, ternyata benar keempat orang tersebut adalah ABK pemilik kapal kayu tanpa nama yang kandas di sekitar Sungai Menyengat Kuala Bagan Asahan.

"Polres Tanjung Balai telah selesai melaksanakan penyidikan pukul 18.00 dan keempat orang tersebut memang benar mereka merupakan ABK kapal  tanpa nama yg ditangkap Lanal Tanjung Balai Asahan " ujarnya.

Setelah itu, Polres Tanjung Balai menyerahkan empat orang tersebut ke Lanal Tanjung Balai Asahan. Empat pria tersebut A (42), H (34) Kh (31), dan BC (19). "Sekarang kapal tanpa nama tersebut masih dalam proses pemeriksaan dan penggeledahan oleh pihak Lanal Tanjung Balai Asahan," ujar Aris.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement