Kamis 03 Mar 2016 07:23 WIB

Warga Padang Berangsur Pulang ke Rumah Pascagempa

  Gambar peta gempa mentawai
Foto: earthquake
Gambar peta gempa mentawai

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --Ribuan warga Padang, Sumatra Barat (Sumbar) yang memadati beberapa tempat ketinggian untuk mengungsi dalam mengantisipasi tsunami mulai pulang ke rumahnya masing-masing. Ribuan warga mengungsi  akibat adanya gempa 7,8 Skala Richter Rabu (2/3) malam. 

Menurut pantauan Komandan Resimen Mahasiswa Universitas Andalas (Unand) Zilva Yoga, sejak pukul 23.30 WIB, warga yang mengungsi di Limau Manis mulai meninggalkan kampus dan bergerak ke arah bawah kota Padang. Pergerakan pulang warga ini mulai terjadi saat adanya pengumuman pencabutan bahaya tsunami oleh pemerintah.

Hingga saat ini di kampus Unand masih tersisa beberapa warga dan anak muda. Dia menambahkan selama ada warga mengungsi pihaknya telah mengerahkan 20 orang personil dan berkoordinasi dengan satpam, kepolisian dan BPBD kota untuk mencegah peristiwa yang tidak diinginkan. "Saat ini satuan pengaman tersebut telah dibubarkan dan kondisi di kampus Unand dinyatakan telah kondusif," ujarnya.

Di lokasi lain, yakni Indarung salah satu warga yang memantau, Syukri menyebutkan saat ini sudah tidak terjadi kemacetan meski masih ramai dengan kendaraan. Selain di Indarung dia mengatakan, jalan Ulu Gadut yang semenjak Rabu malam penuh oleh kendaraan. "saat ini telah mulai sepi dan hanya ada pergerakan beberapa kendaraan menuju arah bawah atau kota Padang," kata Syukri, Kamis (3/3). 

(Baca Juga: Status Gempa Mentawai Berakhir, Warga Diminta Kembali ke Rumah)

Sementara itu salah satu pengungsi, Floruci Tri Septari lebih memilih bertahan di empat ketinggian atau zona aman hingga pagi. Hal ini dilakukannya, guna mengantisipasi adanya gempa susulan. Mengingat saat ini kosnya berada tepat di zona merah untuk bencana tsunami untuk kota Padang.

Sebelumnya Badan Metereologi dan Geofisika Sumatera Barat telah mencabut peringatan dini bahaya tsunami tepat satu jam setelah gempa berkekuatan 7,8 SR melanda perairan Mentawai dan sekitarnya.

Bersamaan dengan itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno melalui siaran persnya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dalam menanggapi isu bencana tersebut. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement