REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Gabungan Kelompok Tani Desa Argorejo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan percepatan tanam padi di lahan pertanian kelompok dengan menggunakan alat dan mesin pertanian modern bantuan pemerintah pusat.
Ketua Gapoktan Desa Argorejo, Muhammad Sangidu di Bantul, Rabu, mengatakan, kelompoknya pada akhir 2015 telah mendapat bantuan sejumlah alsintan modern dari pemerintah berupa traktor tangan, traktor mini dan mesin penanam padi dan pompa air.
"Mudah-mudahan dengan alat pertanian modern itu bisa mengatasi permasalahan yang ada di tingkat petani dan bisa melakukan percepatan tanam dan tidak ada lagi yang tertunda, sehingga bisa tingkatkan produktivitas padi" katanya.
Ia mengatakan, bantuan alsintan modern itu diberikan pemerintah pusat karena Gapoktan Desa Ardorejo yang terdiri atas delapan kelompok tani mempunyai sejumlah prestasi di antaranya produktivitas panen yang tinggi dan bisa tiga kali tanam setahun.
Namun demikian, kata dia, diakui sebelumnya petani masih mengalami masalah dalam mengolah tanam, menanam padi hingga panen, yaitu sering terlambat karena masih menggunakan tenaga manual, disamping itu kurangnya sumber daya manusia (SDM) juga menjadi kendala.
"Musim tanam tahun sebelumnya kendala utama yaitu lambat tanam karena masalah olah tanah, namun sekarang ini tidak karena sudah ada bantuan percepatan tanam. Dan tanam ini (penggunaan alsintan modern) sudah berjalan untuk kedua kali," katanya.
Menurut dia, dari delapan kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Argorejo dengan total lahan seluas 145 hektare, sudah ada dua kelompok yang menerapkan pertanian modern, dengan produktivitas panen kelompok pertama rata-rata 89,6 kuintal gabah per hektare.
Ia mengatakan, penerapan pertanian modern untuk percepatan tanam padi di Gapoktan terus dilakukan secara bergiliran oleh kelompok tani, sehingga ditargetkan seluruh kelompok tani dengan total lahan 145 hektare bisa menerapkan pertanian pada musim tanam 2016.
"Ini akan membuat tanam lebih cepat, dan diharapkan setelah panen petani bisa langsung mengolah lahan agar tidak terlalu lama menganggur. Hasil akhirnya memang satu tahun bisa tiga kali tanam, namun dengan ini waktunya lebih cepat," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Partogi Dame Pakpahan mengatakan akan terus mendukung pengolahan lahan pertanian dengan alsintan modern, sebab dari segi waktu, biaya dan tenaga akan lebih efisien dibanding tenaga manusia, bahkan hasilnya bisa meningkat.
"Dengan ini berarti kita telah melakukan percepatan tanam dengan mekanisasi, namun ini bukan kapitalisasi mengingat tenaga di sektor pertanian sudah tua-tua. Dan di wilayah Argorejo Sedayu tersebut merupakan proyek percontohan pertanian modern," katanya.