REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa nama disebut-sebut akan meramaikan bursa calon Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Selain sosok incumbent (pejawat) Basuki Thajaja Purnama, muncul nama Yusril Ihza Mahendra dalam ajang lima tahunan tersebut. Sayangnya, sosok Yusril dinilai tidak terlalu memiliki aksesibilitas bagus.
"Orang hukum dengan ketegasan seperti dia aksesibilitasnya tergolong rendah di masyarakat," kata pengamat politik dari Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang Joko Prihatmoko kepada Republika.co.id, baru-baru ini.
Dia menyarankan, jika memang Yusril serius mengincar kursi DKI 1 maka hendaknya memilih pasangan yang memiliki aksesibilitas bagus. Yusril mungkin tidak memiliki 'cacat', namun ini berkaitan soal aksesibilitas.
"Popularitas Yusril sudah oke, tapi masalah aksesibilitas menjadi penting sekali bagi beliau," ujarnya. Menurut Joko, dibanding Yusril, Adhyaksa Dault lebih mempunyai aksesibilitas baik. Bahkan hampir seimbang dengan Ahok.
Meski begitu, Yusril tetap mantap melangkah ke pesta demokrasi warga DKI Jakarta yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali tersebut. Terbukti pada Senin (29/2), Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu menyambangi kediaman Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pertemuan dengan SBY untuk membahas pencalonannya di Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Yusril menegaskan SBY menghargai dan menyambut baik keinginan Yusril untuk maju dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta 2017.