REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil memutuskan untuk tidak ikut dalam bursa calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. Keputusan itu pun dinilai sebagai langkah cerdas.
"Ini merupakan strategi jangka panjang Kang Emil dalam perpolitikan nasional," kata pengamat Politik Universitas Padjadjaran, Muradi kepada Republika.co.id, Senin (29/2).
Pilihan cerdas ini menjadikan Emil pusat perhatian nasional, terutama setelah ramainya beberapa nama calon yang dihadap-hadapkan sebagai lawan kuat Gubernur DKI Jakarta saat ini. Dengan ramainya publik membicarakan Emil, publik pun secara tak sadar memperhitungkan keberadaan untuk 5-10 tahun ke depan.
Ia pun menilai, Kang Emil masih punya jalan panjang di dunia politik tanah air. Apalagi usianya yang relatif masih muda memberikan peluang besar. Yang harus dilakukannya tak lain membuat karya dan warisan politik yang baik sehingga menjadi semakin matang.
"Kita membayangkan dia mengikuti langkah Jokowi, dari Kota Bandung dulu, Provinsi Jawa Barat kemudian naik di nasional sebagai calon presiden," kata dia
Setelah sempat digadang-gadang untuk maju sebagai kandidat kuat cagub DKI Jakarta dalam beberapa bulan ini, akhirnya Kang Emil memutuskan tidak akan maju sebagai cagub di Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Berbagai alasan ia sampaikan, termasuk ingin menyelesaikan tanggung jawabnya memimpin Bandung hingga dua tahun ke depan. Langkah Kang Emil ini mendapatkan apresiasi banyak pihak, walaupun tidak sedikit yang menyayangkan sikap orang nomor satu di kota Bandung tersebut.