Senin 29 Feb 2016 07:30 WIB

‎Ahok Jadi Alasan Ridwan Kamil Ragu-Ragu Nyagub DKI?

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (25/2).
Foto: Antara/Reno Esnir
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keragu-raguan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil meramaikan ajang pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta dinilai sebagai salah satu bukti Basuki Thahaja Purnama (Ahok) sulit dikalahkan. Sebab, hingga kini belum ada hasil survei yang mengalahkan Ahok.

"Kami netral. Namun perlu disampaikan dengan jujur, belum ada yang bisa mengalahkan Ahok," ujar Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional Himpunan Mahasiswa Peduli Indonesia (HMPI) Tri Joko Susilo, akhir pekan lalu.

Figur terkenal seperti pedangdut Rhoma Irama pun tidak akan terlalu banyak 'mengobral' maju dalam panggung Pilgub DKI pada 2017 mendatang. Menurut Tri, sumber daya Ahok dan popularitasnya bikin masyarakat bergidik.

Kepuasan publik pun tinggi. "Kalau di era Foke, orang banyak kecewa. Wajar figur baru bisa menggoda warga Jakarta seperti Jokowi-Ahok," kata dia.

Masuknya Yusril Ihza Mahendra dalam bursa pemilihan calon Gubernur DKI dinilai sah-sah saja. Toh, kata Tri, meski seandainya nanti tidak terpilih, nama Yusril bisa semakin besar dan dapat memanasi mesin Partai Bulan Bintang (PBB) di DKI untuk Pemilu 2019.

Ormas besutan Tommy Soeharto tersebut menghargai siapapun tokoh yang berani unjuk gigi. Tri menyebut banyaknya kandidat ibarat bintang-bintang di langit. "Siapa tahu ada yang kemudian mampu menjadi pilihan baru warga Jakarta, walau itu sulit, timing figur baru sampai saat ini belum muncul," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement