REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Tiga desa di Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang berada di lereng Gunung Lawu dinyatakan siaga bencana tanah longsor menyusul tingginya curah hujan akhir-akhir ini.
"Ketiga desa tersebut adalah Desa Hargomulyo, Giriharjo, dan Tawangrejo," ujar Camat Ngrambe Sutarto kepada wartawan di Ngawi, Kamis (25/2).
Menurut dia, banyak rumah warga di kawasan desa setempat yang berada di dekat tebing curam dengan kemiringan 45 derajat. Sehingga rawan terjadi tanah longsor jika intensitas hujan deras melanda desa sekitar. "Untuk itu, warga yang bermukim di tiga desa tersebut diminta untuk waspada jika hujan deras turun selama beberapa jam atau semalaman penuh," kata dia.
Sutarto menjelaskan bencana longsor terakhir terjadi di Desa Hargomulyo pada Rabu (24/2) malam kemarin hingga merusak dua rumah warga sekitar. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Rumah warga yang rusak adalah milik Sunardi yang bagian dapurnya rusak parah akibat tertimpa material tanah longsor, dan rumah Abdul Rohkhim yang berada di atas tebing.
Akibat longsor tersebut, pondasi dapur di rumah milik Abdul bergeser sehingga sangat membayahakan penghuninya. Tidak hanya itu, kamar mandi yang baru dibangun juga rusak parah akibat tertimbun material tanah dan batu.
"Belum diketahui pasti kerugian material akibat bencana alam tersebut. Pihak BPBD masih melakukan pendataan," kata Camat Sutarto.
BPBD Ngawi memetakan, terdapat empat kecamatan di wilayah setempat yang rawan terjadi bencana tanah longsor selama musim hujan berlangsung.
Keempat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ngrambe, Kendal, Sine, dan Jogorogo. Keempat kecamatan tersebut semuanya berada di lereng Gunung Lawu. Warga setempat diimbau waspada jika intensitas hujan sedang tinggi.