Kamis 25 Feb 2016 16:36 WIB

Di Sleman, Perilaku Gay Sebabkan Perceraian

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Ilham
Perceraian (Ilustrasi)
Foto: The Guardian
Perceraian (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Humas Pengadilan Agama Sleman, Marwoto mengatakan, lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) merupakan momok yang menakutkan bagi masyarakat. Kelainan jiwa pada diri seseorang ini juga dapat menyebabkan perceraian dalam biduk rumah tangga.

Walaupun selama bertugas sebagai hakim Pengadilan Agama, ia baru menemui satu kasus perceraian yang disebabkan oleh perilaku LGBT. “Kondisinya begitu (LGBT) baru bisa kami ketahui pada tahap mediasi Senin (22/2) kemarin. Karena di persidangan penyebab talak cerainya kan belum diketahui,” kata Marwoto saat ditemui di kantor dinasnya, Kamis (25/2). (Pekanbaru Ajak Orang Tua Lawan LGBT).

Menurutnya, sejak awal sang suamilah yang mengajukan talak cerai terhadap istri. Padahal, dari pernikahannya, mereka sudah dikaruniai dua anak. Di persidangan suami mengaku telah memiliki kekasih baru yang dicintainya lebih dari sang istri. Namun setelah digali lebih dalam di tahap mediasi, kekasih yang dimaksud si suami ternyata seorang pria.

Marwoto mengatakan, pengakuan tersebut muncul langsung dari lisan yang bersangkutan. Ia menjelaskan, dari segi fisik dan penampilan, si suami memang bergaya nyentrik dan unik. Berbeda dengan pria pada umumnya.

Marwoto sendiri  tidak mengetahui apa yang menyebabkan si suami menjadi gay. Karena ranah pengadilan agama tidak sampai melakukan penelurusan ke pembahasan yang lebih dalam. Namun begitu, hingga saat ini si istri enggan bercerai, karena masih mencintai sang suami yang memiliki disorientasi seks.

“Ya selain itu, istrinya tidak mau bercerai karena ingin melindungi anak,” kata Marwoto. Ia mengatakan, kasus LGBT yang muncul di Pengadilan Agama Sleman memang baru satu. Tapi tidak menutup kemungkinan jumlahnya di lapangan lebih banyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement