Kamis 25 Feb 2016 16:00 WIB

Museum Gunarsa Bakal Didaftarkan ke UNESCO

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
I Nyoman Gunarsa dengan salah satu karya lukisannya
Foto: Youtube
I Nyoman Gunarsa dengan salah satu karya lukisannya

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Maestro seni lukis klasik Bali, I Nyoman Gunarsa mengusulkan Museum Gunarsa miliknya didaftarkan sebagai salah satu warisan budaya dunia berupa benda ke organisasi PBB yang menangani bidang budaya dan pendidikan, UNESCO. Museum ini menyimpan berbagai lukisan klasik dari seluruh wilayah Bali.

"Museum saya ini berbicara tentang zaman keemasan Bali, zaman Bali kuno, jauh sebelum Bali menerima pengaruh kebudayaan Maja Pahit. Ini satu-satunya di dunia," kata Gunarsa di Denpasar, Kamis (25/2).

Gunarsa mengatakan kelak museum tersebut akan menjadi milik seluruh anak bangsa Indonesia. Jika rencana pendaftaran ini berhasil, seniman ini yakin Museum Gunarsa akan dinikmati dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Wakil Gubernur Provinsi Bali, I Ketut Sudikerta menyambut baik rencana tersebut. Dia berjanji akan membantu melalui koordinasi dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Setelah penelitian dan pengkajian rampung, pemerintah provinsi akan meneruskan usulan tersebut ke pemerintah pusat untuk berikutnya didaftarkan secara resmi ke Unesco.  "Kita akan bentuk tim kajian dan penggali koleksi seni di museium tersebut yang akan didanai pemerintah provinsi," kata Sudikerta.

Sudikerta menilai Gunarsa sebagai sosok seniman dan budayawan yang berperan besar mempopulerkan nama Bali ke dunia internasional. Sumbangsih Gunarsa membangun seniman atas inisiatif pribadinya menurut Sudikerta, perlu diapresiasi. 

Museum Gunarsa saat ini berdiri kokoh di Banjar Takmung, Kabupaten Klungkung. Museum ini berdiri pada 1994, terdiri atas tiga lantai dimana satu lantai diperuntukkan khusus untuk pameran lukisan. Sementara dua lantai lain untuk menyimpan berbagai koleksi seni, mulai dari lukisan, patung, dan barang antik khas Bali.

Museum Gunarsa juga menyimpan berbagai koleksi wayang, patung, dan keris peninggalan zaman Kerajaan Gelgel Bali. Setidaknya ada 250 lukisan yang berasal dari abad ke-15. Selain di Bali, Gunarsa sebelumnya juga mendirikan Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia di Yogyakarta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement