Rabu 24 Feb 2016 16:04 WIB

Warsito Kerja Sama dengan Singapura, Ini Tanggapan Menristekdikti

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Teguh Firmansyah
Ilmuan dan Peneliti Warsito Purwo Taruno berbicara kepada media mengenai Pengobatan Kanker temuan Edwar Technologi di kantor Kemenkes, Jakarta, rabu (3/2).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ilmuan dan Peneliti Warsito Purwo Taruno berbicara kepada media mengenai Pengobatan Kanker temuan Edwar Technologi di kantor Kemenkes, Jakarta, rabu (3/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir mengungkapkan, Ilmuwan Warsito Purwo Taruno sudah dan akan melakukan kerja sama dengan sejumlah negara. Salah satu negara yang sudah mengajak kerja sama dengan lulusan universitas dari Jepang ini adalah Singapura.

 “Warsito lagi kerja sama dengan Singapura,” kata Mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro (Undip) ini seusai Pelantikan Rektor dan Direktur Politeknik di Gedung D, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Senayan, Jakarta, Rabu (24/2).

Menurut Nasir, saat ini Warsito terus mengembangkan risetnya. Di samping itu mengusahakan produksi edaran ke depannya. Hal-hal ini, lanjut dia, masih proses dan belum selesai hingga kini.

Meski melakukan kerja sama dengan luar negeri, Nasir berharap izin edaran temuan Warsito tetap mencantumkan Indonesia atau made in Indonesia. Dia juga meyakini paten alat terapi dan diagnosis kanker milik PT Edwar Technology akan tetap milik Warsito.

“Patennya tetap dia (Warsito) karena patennya dunia, yakni Amerika Serikat dan Jepang,” ujar Nasir. Untuk itu, Indonesia sebenarnya hanya perlu memanfaatkan temuannya ini.

 Nasir menjelaskan, saat ini Kemenristekdikti sedang berupaya koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang penggunaan alat temuan Warsito di masa mendatang. Dia berharap alat kanker Warsito bisa diterapkan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP). Selain itu dapat digunakan dan diamanfaatkan pula di 14 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang membuka Fakultas Kedokteran.

Baca juga, Ini Hasil Evaluasi Terhadap Penelitian Warsito. 

Saat ini, kata Nasir, temuan Warsito masih ditindaklanjuti oleh Kemenkes. Tindak lanjut ini bertujuan untuk menguatkan alat Electro Capacitive Cancer Treatment (ECCT) dan Electrical capacitance volume tomography (ECVT) dari segi medisnya.

 Nasir juga menambahkan, beberapa waktu lalu Warsito juga telah melakukan pelatihan bersama di Polandia. Amerika Serikat, Kanada dan Australia pun diinformasikan akan melakukan kerja sama pula dengan Warsito.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement